Alhamdulillah, Berkat BMB Akses Jalan Desa Semakin Membaik

Cerita Dari Manuhing Estate: Catatan Perjalanan Tim Redaksi CNB di Kawasan Industri Kelapa Sawit PT BMB (1)

PERKEBUNAN kelapa sawit PT BMB memiliki luas 10.000 ha yang terhampar di dua wilayah, yakni  berada di Kecamatan Kurun dan Kecamatan Manuhing, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah yang dikenal dengan BMB Manuhing Estate dan BMB Kurun Estate.

Selain memiliki perkebunan inti, PT BMB bermitra dengan skema petani plasma di Kecamatan Kurun dan petani mandiri di Kecamatan Manuhing yang masing-masing mengelola 3000 ha.

PT BMB merupakan anak perusahaan dari Malaysia yang dirikan oleh  Cornelis Nalau Anton, putra asli berdarah Suku Dayak Ngaju asal Desa Tumbang Lapan, Kabupaten Gunung Mas. Sedangkan di posisi Direktur Operasional dijabat oleh Wage Tama yang juga putra asli Beradarah Dayak Ngaju.

Owner PT BMB Cornelis Nalau Aton bersama istri, Sarunai Ramiati. Lokasi pengambilan foto berada di salah satu sisi halaman rumah pribadi dengan latar belakang taman hijau dan kolam renang pribadi. (Foto: Dok Pribadi CNA)

Minggu pertama di bulan September 2021 lalu, tim Redaksi Canalberita.com atau CNB berjumlah 4 orang yang dikomandani Vivo M. Asmara berkesempatan mengunjungi kawasan industri perkebunan kelapa sawit PT Berkala Maju Bersama (BMB) wilayah Manuhing.

Tim Redaksi Canalberita.com tiba di gerbang masuk kawasan pabrik kelapa sawit (PKS) PT BMB Manuhing Estate sekitar pukul 19.30 WIb. Kedatangan tim disambut hangat oleh tim keamanan dari PAM Pemuda Pancasila (PP).

Dari Pos PAM PP kami langsung diarahkan ke Mess tempat kami menginap. Tiba di Mess, kami juga disambut ramah oleh salah seorang karyawan yang dipercayakan dalam mengelola Mess PKS. Oleh petugas tersebut, kami langsung diarahkan  ke salah satu bangunan tempat kami beristirahat malam itu.

Tidak hanya sampai disitu, tim kami juga diarahkan ke dapur umum untuk makan malam ataupun sekedar duduk beristirahat ngopi. Saat di Dapur umum, tak lama kemudian kami ditemui oleh Senior Manager Legal dan HRGA, Haji Rudy Tresna Yudha.

Banyak hal yang kami obrolkan malam itu dengan pria berkecamata ini, termasuk rencana perjalanan esok harinya. Malam semakin larut, air kopi dalam gelas telah menyisakan ampas, kamipun membubarkan diri kembali ke mess masing-masing.

Malam berganti siang. Pagi itu sekitar pukul 05.30 WIB saya bergegas bangun dari tempat tidur lalu keluar mess menikmati sejuknya udara pagi sambil melakukan gerakan-gerakan kecil atau  peregangan otot  (Stretching).

Usai melakukan peregangan dan berjalan disekitar, sayapun kembali ke mess beristirahat sejenak. Usai mendinginkan suhu tubuh lalu mandi. Waktu terus berjalan, sekitar pukul 07.30 WIB saya bersama rekan tim menuju ruang makan serapan pagi.

Diruang makan Tim Redaksi CanalBerita kembali  bertemu dengan Haji Rudy Tresna Yudha didampingi Febri Indari (Asiten Kepala GIS). Sambil menghabiskan  santap pagi kami mematangkan rencana perjalanan. Pihak pertama yang kami temui adalah perangkat Desa Fajar Harapan.

Waktu menunjukan pukul 09.30 WIB kami memulai perjalanan berangkat dari mess menuju Desa Fajar Harapan. Kurang lebih setengah jam kamipun tiba di Kantor Desa Fajar Harapan dan disambut ramah oleh Kepala Desa, Wahidin dan sejumlah perangkat lainnya.

Kepada Redaksi CanalBerita, Kelapa Desa Fajar Harapan, Wahidin mengatakan, dampak dari kehadiran PT BMB sangat dirasakan masyarakat. Seperti dalam bentuk berbagai bantuan pemberdayaan melalui tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility atau CSR).

Bantuan pemberdayaan itu diantaranya kemitraan antara perusahaan perkebunan dengan petani kelapa sawit, pembangunan dan perbaikan ruas jalan akses dari jalan negara menuju desa-desa dusun sekitar perusahaan.

FOTO BERSAMA: Tim Redaksi Canal Berita foto bersa dengan perangkat Pemerintahan Desa Fajar Harapan dan Manajemen PT BMB usai bincang-bincang terkait dampak kehadiran PT BMB di wilayah tersebut. (Foto: Akhiruddin/Canalberita.com)

“Dulu sebelum ada PT BMB, kalau mau masuk ke desa ataupun keluar desa sangat susah payah jalannya. Sekarang sejak tahun 2012, alhamdulillah kita bisa melihat perkembangan akses jalan,” kata Wahidin di dampingi sejumlah perangkat desa.

Lebih lanjut ia mengatakan, kondisi jalan desa sekarang ini berangsur baik walapun masih berupa tanah timbunan akases jalan tetap lancar karena selalau mendapat perawatan.

“Sama-sama kita merawat. Apalagi setelah ada dana desa, sementara dari PT BMB kita pijam alatnya. Kita saling bahu membahu menjaga dan memelihara akses jalan agar arus transportasi berjalan dengan lancar,” ucapnya. (berasambung)

Catatan Bang CaBe