Kategori: Lifestyle

  • Para Ahli Buka Suara, Ini Ciri Ibu yang Bakal Bikin Anak Pintar

    Para Ahli Buka Suara, Ini Ciri Ibu yang Bakal Bikin Anak Pintar

    JKARTA,CanalBerita-Ada beberapa hal yang mendorong kecerdasan seorang anak. Terutama dari sosok ibunya.

    Para ahli mengungkapkan ciri utama ibu dari anak-anak cerdas. Yakni ibu memiliki sifat suportif atau memberikan dukungan kepada si anak.

    Dukungan ibu, para ahli mengatakan memiliki hubungan sangat positif dengan kecerdasan anak. Khususnya untuk kemampuan kognitif, ini terkait kemampuan mengucapkan dan pemahaman kosakata, gerak tubuh, hingga perkembangan mental.

    Hasil temuan para ahli adalah anak dengan ibu suportif memiliki skor kecerdasan umum lebih tinggi. Hubungannya tetap signifikan meski sudah dihubungkan dengan faktor lain seperti kecerdasan ibu.

    “Temuan ini menunjukkan bahwa dukungan ibu memengaruhi kecerdasan umum pada awal kehidupan,” ujar salah satu penulis studi, Curtis Dunkel.

    “Namun, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa efek ini hilang pada masa dewasa sehingga sebagian besar perbedaan kecerdasan pada orang dewasa disebabkan oleh genetika,” sambungnya.

    Dunkel menjelaskan soal efek wilson atau peningkatan heribalitas dengan tingkat kecerdasan seorang manusia. Efek menunjukkan tiap individu memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda karena tinggal dengan lingkungan yang berbeda.

    Khusus untuk hal ini, salah satu pengaruh utama kecerdasan anak menurut para ahli karena dukungan sang ibu.

    Dukungan ibu juga berpengaruh pada sikap anak untuk mudah tertarik dan responsif pada upaya orang tua yang ingin merangsang pemikirannya.

    Namun efek dukungan ibu menjadi lebih kecil saat memperhitungkan temperamen anak. Namun ditemukan dukungan ibu berpengaruh pada kecerdasan umum anak empat tahun.

    “Meskipun dukungan ibu mungkin tidak berpengaruh terhadap kecerdasan umum pada usia 40 tahun, dukungan tersebut mungkin penting dalam perjalanan hidup seseorang,” imbuhnya.

     

    sumber:CNBC Indonesia
  • Rahasia Panjang Umur Warga Zona Biru, Ini 4 Kebiasaan Makan Mereka

    Rahasia Panjang Umur Warga Zona Biru, Ini 4 Kebiasaan Makan Mereka

    JAKARTA,CanalBerita-Julukan zona biru sering disebut oleh para peneliti sebagai wilayah yang memiliki populasi masyarakat paling panjang umur di dunia. Wilayah itu terdiri dari lima negara, diantaranya Ikaria, Yunani; Okinawa, Jepang; Wilayah Ogliastra, Sardinia, Italia; Loma Linda, California, Amerika Serikat (AS); dan Semenanjung Nicoya, Kosta Rika.

    Para peneliti menemukan bahwa rata-rata masyarakat yang tinggal di Zona Biru berusia lebih dari 100 tahun.

    “Saya telah menghabiskan 20 tahun untuk mempelajari orang-orang yang berumur panjang, dan saya tahu apa yang mereka lakukan agar bisa berumur panjang,” kata peneliti umur panjang Dan Buettner kepada CNBC Make It, dikutip Sabtu (20/7/2024)

    Lantas, bagaimana diet panjang umur ala masyarakat Zona Biru? Berikut 4 rangkaian diet alias pola makan yang dibuat dan diterapkan Buettner berdasarkan “resep” Zona Biru demi tetap sehat seiring bertambahnya usia.

    1. Tidak Mengonsumsi Daging

    Buettner mengatakan bahwa sekitar 98 persen menu makanannya adalah berbahan dasar nabati atau tanaman. Bahkan, ia tidak mengonsumsi daging sama sekali, sesuai dengan kebiasaan masyarakat Zona Biru.

    “Saya tidak makan daging sama sekali dan orang-orang di Zona Biru memang sedikit makan daging,” kata Buettner.

    “Saya pikir pola makan panjang umur mungkin memberikan kesempatan untuk makan daging seminggu sekali atau lebih tanpa terlalu membahayakan,” lanjutnya.

    2. Mengonsumsi Kacang saat Sarapan dan Makan Malam

    Berdasarkan hasil penelitiannya, Buettner menemukan bahwa orang yang makan kacang-kacangan dengan porsi secangkir sehari cenderung hidup empat tahun lebih lama daripada yang tidak mengonsumsi kacang dengan porsi tersebut.

    “Saya selalu berusaha menambahkan kacang-kacangan dalam dua menu makan harian saya,” kata Buettner.

    “Saya memulai hari saya dengan Minestrone Sardinia yang mengandung tiga jenis kacang-kacangan dan sekitar lima jenis sayuran,” imbuhnya.

    Selain kacang-kacangan, Buettner juga menambahkan potongan cabai merah yang kaya akan kandungan capsaicin untuk membantu meningkatkan metabolisme. Lalu, ia juga menambahkan sedikit oregano dan rosemary untuk  membantu menurunkan peradangan dan meningkatkan antioksidan.

    3. Sering Makan Nabati di Luar Rumah

    Meskipun makan malam di luar rumah bukanlah pola makan untuk memperpanjang umur, Buettner mengaku tetap melakukan hal ini karena merupakan bagian dari rutinitasnya sehari-hari.

    “Sulit untuk makan makanan yang benar-benar sehat saat pergi keluar, ke mana pun Anda pergi,” ujar Buettner.

    Meskipun demikian, Buettner menyebut bahwa ia selalu berusaha untuk selalu mengonsumsi makanan nabati saat berada di luar rumah, seperti kacang cannellini, bayam, dan kentang panggang.

    Biasanya, Buettner sering ke restoran India untuk mengonsumsi ragam jenis menu olahan nabati, seperti tahu kari merah atau hijau dan buncis.

    4. Makan dalam Jangka Waktu 10 hingga 12 Jam

    Buettner mengungkapkan bahwa masyarakat Zona Biru yang berumur panjang cenderung mengonsumsi makanan dalam jangka waktu 10 hingga 12 jam sehari. Dengan demikian, pola makan yang diterapkan hanya dua kali sehari.

    “Saya tahu bahwa orang yang berumur panjang mengonsumsi sebagian besar kalorinya dalam waktu sekitar 10 atau 12 jam. Jadi saya biasanya hanya makan dua kali sehari,” ungkap Buettner.

    Biasanya, Buettner cenderung makan pertama dalam sehari pukul 11.00. Kemudian, makan kedua dalam sehari alias makan malam dilakukan pada pukul 19.00.

    sumber:cnbindonesia
  • Peneliti Ungkap Usia yang Tepat Anak Boleh Punya HP dan Alasannya

    Peneliti Ungkap Usia yang Tepat Anak Boleh Punya HP dan Alasannya

    JAKARTA,CanalBerita-Para orang tua di seluruh dunia tengah berdebat mengenai kapan sebaiknya memberikan telepon pintar kepada anak-anak mereka, lantaran makin banyak bukti yang menunjukkan bahwa telepon pintar dapat berdampak negatif pada kesehatan mental anak-anak.

    Penelitian menunjukkan, kesehatan mental anak lebih buruk saat mereka pertama kali mendapatkan telepon pintar. Hal ini menurut studi Sapien Labs yang diterbitkan tahun 2023 lalu, di mana penelitiannya menggunakan data dari 27.969 anak muda berusia 18-24 tahun di 41 negara.

    Melansir CNBC Internasional, menurut penelitian tersebut ada sekitar 74% anak perempuan yang menerima telepon pintar pertama mereka pada usia 6 tahun mengatakan, mereka merasa tertekan atau sedang berjuang. Angka ini menurun menjadi 52% bagi mereka yang mendapatkan telepon pintar pertama mereka pada usia 15 tahun.

    Sementara itu, 42% anak laki-laki yang mendapatkan telepon pintar pertama mereka pada usia 6 tahun mengalami perasaan tertekan atau kesulitan, dan ini berkurang menjadi 36% bagi mereka yang menerima telepon pintar pada usia 18 tahun.

    Namun, ponsel pintar telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari umat manusia di dunia, di mana saat ini semuanya serba daring, sehingga membuat banyak orang tua ingin memberikan perangkat kepada anak-anak mereka, agar mereka dapat melacak lokasi dan tetap berhubungan dengan anak-anaknya saat mereka meninggalkan rumah.

    Zach Rausch, seorang ilmuwan peneliti di Sekolah Bisnis Stern Universitas New York dan juga sekaligus peneliti utama untuk buku terlaris No. 1 New York Times karya Jonathon Haidt, “The Anxious Generation” mengatakan, sangat penting untuk menjauhkan telepon pintar dari anak-anak praremaja.

    “Kami menyarankan dalam buku tersebut untuk menunda penggunaan ponsel pintar di AS (Amerika Serikat) hingga sekolah menengah, yaitu sekitar usia 14 tahun,” kata Rausch kepada CNBC Make It dalam sebuah wawancara, dikutip Sabtu (20/7/2024).

    “Media sosial, kami sarankan untuk menundanya hingga usia 16 tahun, jadi sedikit lebih tua. Kemudian kami mengusulkan sekolah tanpa telepon seluler, minimal dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah pertama di AS, namun idealnya juga hingga sekolah menengah atas,” imbuhnya.

    Hal ini terjadi ketika organisasi akar rumput yang mengadvokasi penundaan pemberian telepon pintar kepada anak-anak mulai mendapat perhatian di seluruh dunia.

    Baik Smartphone Free Childhood di Inggris, yang didirikan setelah sebuah postingan tidak sengaja di media sosial yang menjadi viral pada bulan Februari, dan sekarang memiliki hampir 70.000 pengikut Instagram di seluruh dunia. Serta, Delay Smartphones di AS yang mengutip penelitian dan rekomendasi dari Rausch dan Haidt.

    Namun, beberapa akademisi dan ilmuwan masih belum yakin akan hubungan sebab akibat antara ponsel pintar dan kesehatan mental yang buruk. Awal tahun ini, profesor psikologi Christopher Ferguson mengatakan, kekhawatiran tersebut merupakan bentuk terbaru dari kepanikan moral yang berulang yang membuat orang tua “panik” dengan teknologi baru dan tidak dikenal.

    Momen yang Tepat

    Bagi Rausch, usia yang direkomendasikan yaitu 14 tahun untuk telepon pintar dan 16 tahun untuk media sosial itu penting karena beberapa alasan utama.

    “Yang pertama adalah di Amerika Serikat, kami ingin menyingkirkan ponsel dari sekolah menengah, karena pada masa itu Anda berada di awal masa pubertas, saat Anda sangat sensitif dan tidak aman. Ini sudah masa yang sulit, kami tidak perlu menambahkan ponsel di sana,” jelasnya.

    Sekolah Menengah Pertama biasanya mencakup kelas enam hingga delapan, atau anak-anak berusia antara 11 dan 14 tahun yang pada dasarnya, tahun-tahun praremaja yang ditakuti.

    Rausch mengatakan bahwa ini adalah “periode kerentanan tertinggi selama masa pubertas.” Ia menambahkan bahwa di kelas tujuh, yang berusia sekitar 12 hingga 13 tahun, terjadi paling banyak perundungan dibanding kelas lainnya, sehingga menunda penggunaan telepon pintar sama halnya dengan mencegah meluasnya masalah tersebut.

    Rausch mengakui, usia yang disarankan dalam The Anxious Generation dalam beberapa hal bersifat sewenang-wenang, tetapi mereka mencoba untuk menetapkan norma kolektif yang dapat disetujui dan diikuti oleh para orang tua.

    “Jika kita bisa sepakati bersama, maka akan lebih mudah untuk bertindak,” jelasnya.

    “Jadi jika kita menundanya hingga usia 14 tahun, yang merupakan permintaan yang wajar, kita dapat membantu setidaknya untuk mengeluarkannya dari usia yang lebih muda, yang mana kita lihat adalah semakin banyak anak berusia 10 tahun dan enam tahun yang sudah memiliki perangkat pribadi mereka sendiri,” tutup Rausch.

    sumber:cnbcindonesia
  • Via Vallen Cerita Momen Magis Kala Gendong Anak Pertama Kali

    Via Vallen Cerita Momen Magis Kala Gendong Anak Pertama Kali

    JAKARTA,CanalBerita-Pedangdut Via Vallen baru saja dikaruniai anak pertama berjenis kelamin laki-laki yang lahir pada 7 Juli lalu dari pernikahannya bersama Chevra Yolandi.

    Setelah sukses melahirkan melalui prosedur caesar, Via mengungkapkan perasaannya ketika pertama kali menggendong buah hati yang dipanggil Agham itu.

    “Pertama kali gendong bayi yang pasti kayak jatuh cinta pada pandangan pertama,” kata Via Vallen saat konferensi pers via Zoom pada Selasa (9/7).

    “Aduh, sayang banget, jadi enggak mau jauh-jauh. Penginnya anak dibawa ke kamar, harus sama emaknya,” ujarnya. “Jatuh cinta pada pandangan pertama, langsung sayang.”

    Via Vallen dan Chevra Yolandi pada kesempatan yang sama mengungkapkan buah hati mereka bernama lengkap Muhammad Raidan Agham Radia Al Arifin. Putra mereka lahir pada 7 Juli 2024 pukul 07.17 WIB.

    Via Vallen dan Chevra Yolandi mengungkapkan alasan memilih nama yang panjang untuk anak pertama mereka. Mereka juga menjelaskan arti di balik nama Agham.

    “Untuk nama lengkap anaknya lumayan panjang ya karena kami anggapnya sebagai doa,” ungkap pedangdut itu.

    “Artinya itu enggak sepanjang namanya. Artinya pemimpin yang kuat dan bijaksana,” timpal Chevra dalam kesempatan yang sama.

    Via mengatakan persalinannya melalui proses caesar sehingga ia menganggap lebih baik sekaligus menentukan tanggal kelahiran Agham.

    “Kalau memang harus caesar jalannya, sekalian saja tanggalnya yang bagus, tanggal 7. Cuma, kalau jamnya kebetulan ya, ternyata 07.17,” kata pelantun yang populer membawakan lagu Sayang itu.

    Dalam kesempatan yang sama, Hendera Henderi selaku salah satu tim dokter Via Vallen mengungkapkan alasan pedangdut itu menjalani persalinan dengan prosedur caesar.

    “Karena riwayat kehamilan Ibu Via Vallen setelah kami diskusi tim dokter dengan keluarga, kami memutuskan persalinannya dengan prosedur caesar dengan ERACS,” jelas Hendera.

    “Tujuannya untuk mempercepat masa pemulihan sehingga dalam waktu singkat Via Vallen sudah bisa beraktivitas hampir normal,” tambahnya.

    Sumber: CNN Indonesia
  • Alasannya Sangat Prinsip, Ayu Ting Ting Akhiri Pertunangan dengan Lettu Fardhana

    Alasannya Sangat Prinsip, Ayu Ting Ting Akhiri Pertunangan dengan Lettu Fardhana

    DENPASAR,CanalBerita-Ayu Ting Ting akhirnya mengungkap alasan mengakhiri pertunangan dengan Lettu Muhammad Fardhana. Ayu mengatakan ada hal yang sangat prinsip antara keduanya, sehingga rencana pernikahan mereka batal.

    “Ada hal yang sangat prinsip sekali buat saya yang tidak bisa kami jembatani lagi satu sama lain,” ungkap Ayu Ting Ting dilansir dari detikHot, Selasa (2/7/2024).

    Ayu Ting Ting mengatakan biarlah semuanya hanya keluarganya, teman dan Tuhan yang tahu. Ia tidak akan membuka aib siapa pun. Ayu Ting Ting juga mengatakan ini adalah yang terbaik bagi dirinya dan juga anak semata wayangnya.

    “Jadi menurut saya karena Allah menjaga saya dan juga Bilqis, saking sayangnya Allah sama saya dan juga Bilqis mungkin ini yang terbaik buat kami masing-masing ya,” tuturnya lagi.

    Ayu Ting Ting juga menegaskan selalu ada pertimbangan untuk mengambil sebuah keputusan. Ia tidak mungkin mengambil langkah besar mengenai hal ini jika tidak melalui pertimbangan.

    “Saya nggak mungkin ngambil langkah sejauh ini, ini tuh bukan waktunya saya main-main juga,” tegasnya lagi.

    Ayu Ting Ting menyudahi hubungannya dengan Muhammad Fardhana sejak 22 Juni 2024. Kemudian pada 27 Juni kedua keluarga sudah bertemu dan menerima keputusan Ayu Ting Ting dan Fardhana menyelesaikan hubungan pertunangan itu.

    “Kamis itu di antara orang tua alhamdulillah sudah secara resmi ya (pertunangan putus)” jelasnya.

    Dia membantah rumor putus hubungan dengan Muhammad Fardhana karena masalah ekonomi. Ia mengatakan dirinya bukanlah tipe orang yang selalu meributkan masalah ekonomi.

    “Saya tegaskan sekali lagi ya kalau dari masalah ekonomi saya nggak mungkin sampai sejauh ini. Kalau cuma memang masalah ekonomi dari awal pun sudah terima,” tegasnya.

    Pelantun lagu Alamat Palsu tersebut mengatakan dirinya memang selalu bungkam dari dulu saat ada isu ekonomi menghampiri dirinya. Ia juga membantah soal keluarga Muhammad Fardhana yang tidak mau bersinggungan dengan profesi artis.

    “Dari dulu-dulu juga bilangnya masalah mahar dan lain-lain, yang tahu saya dan keluarga saya. Saya bukan tipe orang seperti itu. Nggak ngaruh karena saya mau jadi artis, bukan itu nggak ngaruh,” terangnya lagi.

    Ayu Ting Ting menegaskan hubungan dengan keluarga Muhammad Fardhana masih baik-baik sampai saat ini.

    “Papa sangat menyayangi saya dengan sangat baik, kalian bisa lihat sendiri dan saya menyayangi papa seperti orang tua saya sendiri. Papa menghargai saya, kita masih menjaga hubungan dengan baik,” urainya lagi.

    Janda satu anak itu juga menambahkan seluruh keluarga Muhammad Fardhana sangat menerima masa lalunya.

    “Kami sudah bisa menerima satu sama lain, nggak ada pengaruhnya kok (masa lalu)” lanjut Ayu Ting Ting.

    Ayah Muhammad Fardhana, Dharsyi Akib, juga sudah menegaskan hubungan putranya dengan Ayu Ting Ting tinggal kenangan.

    “Kalau hubungan mereka ya memang sudah putus dan nggak berlanjut,” kata Dharsyi.

    “Mereka sudah sama-sama sepakat untuk mengakhiri nya. Sejak kapan putusnya pastinya saya nggak tahu yang tahu hanya mereka berdua. Mereka sudah sama-sama setuju mengakhiri sebagai orang tua harus menerima apapun keadaannya kan itu mungkin hikmah bagi itu,” tutur Dharsyi Akib.

    sumber: detik.com