Dengan Pelontar Granat Rampasan KKB Papua Tewaskan 2 Marinir

canalberita.com — Ironis. Kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua yang dipimpin Egianus Kogoya menewaskan dua prajurit Korps Marinir TNI AL menggunakan senjata api dan pelontar granat hasil rampasan dari pos TNI.

Sejauh ini, motif serangan masih didalami oleh aparat. Seperti diberitakan Antara, Pihak KKB kemungkinan mendapatkan alat pelontar granat saat menyerang Satgas Yonif 700, sementara granatnya diduga rampasan dari Satgas Yonif 300.

KKB menyerang Pos Satuan Tugas Muara dan Pesisir (Satgas Mupe) TNI AL di Kwareh Bawah, di Kampung Traslala, Kenyam, Nduga, Papua, Sabtu (26/3/2022) sore.

“Mereka (anggota Marinir) diserang dari berbagai arah hingga menyebabkan jatuhnya 10 korban,” kata Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan melalui sambungan telepon di Jayapura ketika itu.

Awalnya, korban meninggal disebutkan hanya satu yakni Letda Mar Iqbal yang menjabat sebagai komandan peleton sekaligus komandan pos.

Belakangan diketahui bahwa Pratu Mar Wilson Anderson Here pun ikut gugur dalam penyerangan tersebut.

Bukan hanya itu, Serda Mar Rendi Febriansyah dan Serda Mar Ebit Erisman dalam keadaan kritis. Sedangkan enam prajurit lainnya mengalami luka-luka.

Para penyerang menggunakan grenade launcher module (GLM) atau senjata pelontar granat. Senjata itu diduga hasil rampasan.

Satgas Mupe di Kenyam beranggotakan sekitar 250 prajurit dari Yonif Marinir 3. Namun, yang bertugas di pos Kwareh Bawah hanya 35 personel.

Lokasinya kurang lebih 1,2 kilometer dari Polres Nduga.

Di samping menjaga wilayah, prajurit TNI AL di Pos Kwareh Bawah rutin menggelar kegiatan bakti sosial, di antaranya memberi pelayanan kesehatan, pendidikan, lomba-lomba, serta mendukung kegiatan adat dan agama.

 

Antara