Gagah! Reli Harga CPO Didukung Fundamental

CANALBERITA.COM – Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) melonjak cukup tajam pada perdagangan pagi jelang siang hari ini. Apakah bisa bertahan lama?

Pada Senin (21/2/2022) pukul 09:48 WIB, harga CPO di Bursa Malaysia tercatat MYR 5.644/ton melonjak 2,49%. Harga CPO berhasil membukukan kenaikan secara bulanan sebanyak 8,1%, tapi secara mingguan harga CPO tetap drop 0,61%.

Ke depan, bagaimanakah prospek harga CPO? Apakah tren kenaikan bisa berlanjut atau malah surut?

Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan harga CPO hari ini akan menguji titik support di MYR 5.484/ton dan turun ke kisaran MYR 5.366-5.425/ton. Harga CPO diproyeksikan akan gagal menembus titik resistance di MYR 5.608/ton. Namun, harga CPO yang dapat menembus titik resistance dapat menyebabkan kenaikan ke kisaran MYR 5.676-5.749/ton.

Pada grafik harian, jika harga CPO menembus di bawah MYR 5.412/ton, maka akan membuka jalan penurunan ke MYR 5.189/ton. Sementara itu, jika penembusan di atas MYR 5.666/ton, harga CPO bisa melonjak ke MYR 5.821- 6.112/ton.

Mengacu kepada The Straits Times, harga CPO diprediksikan menunjukkan tetap stabil naik di mana harga CPO menyentuh rekor tertinggi di 6 bulan terakhir dalam reli yang didorong oleh kombinasi faktor fundamental. Kebijakan dari produsen dan importir minyak kelapa sawit mendorong harga CPO dunia naik.

Di Januari, pemerintah Indonesia membuat kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) yang mewajibkan produsen minyak kelapa sawit untuk memasok permintaan dalam negeri sebanyak 20%, setelah itu produsen baru boleh mengekspor minyak kelapa sawit ke luar negeri.

Selain itu, permintaan minyak kelapa sawit meningkat karena CPO menjadi bahan dasar utama untuk membuat biodiesel yang digadang-gadang akan dijadikan bahan bakar masa depan oleh Kementerian Pertanian Indonesia. Biodiesel menjadi energi alternatif bahan bakar fosil. Tidak hanya itu, Kementerian Pertanian Indonesia melakukan lompatan besar dalam inovasi biodiesel dengan tipe B20, B30, dan B100.

Namun, B100 adalah tipe yang menggunakan 100% minyak kepala sawit sebagai bahannya dan tidak dicampur oleh bahan bakar fosil sama sekali. B100 diprediksikan akan menjadi bahan bakar yang ramah lingkungan dan dapat digunakan untuk jarak tempuh yang lebih lama dibanding tipe lainnya.

Pemerintah India sebagai negara tujuan ekspor minyak kelapa sawit terbesar, memberlakukan kebijakan untuk menurunkan harga pajak impor CPO menjadi 5% untuk mempertahankan harga domestik mereka. Kebijakan tersebut juga dinilai menjadi pendorong untuk negara-negara produsen CPO untuk meningkatkan impor mereka ke India.

Sementara itu, Diler Kargo Intertek Testing Services Malaysia mengatakan bahwa produksi ekspor Malaysia periode 1-20 Februari 2022 menunjukkan kenaikan sebesar 24,9% menjadi 825,193 ton dari 660,866 ton. (BS/CNB)