GAWAT!..Peredaran Gelap Mariyuana di Kalteng Berpotensi Meningkat

Masa Pandemi Covid-19 Peredaran Narkoba Sedang Giat-giatnya dilakukan oleh Jaringan

canalberita.com–Peringatan bagi masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng). Peredaran gelap narkotika, psikotropika dan obat-obatan atau Narkoba kian menghawatirkan. Kendati aparat berwenang gencar melakukan penangkapan terhadap para penyalahgunaan barang haram tersebut, peredaran Narkoba kian meluas.

Di Kalteng peredaran zat berbahaya yang terkandung dalam Narkoba itu tidak saja menyasar kelompok masyarakat kelas atas, tetapi juga kelompok masyarakat kelas tiga. Mulai dari usia dewasa hingga remaja. Dari masyarakat perkotaan hingga masyarakat yang tinggal di pelosok pedesaan.

Kabid Pemberantasan Narkoba, Badan Narkotika Nasional Provinsi BNNP Kalteng, Kombes Agustiyanto mengungkapkan,  adanya potensi peningkatan peredaran Narkoba jenis mariyuana atau ganja di Kalteng. Hal itu menurut Agustiyanto, setelah beberapa kali pihaknya  melakukan pengungkapan, salah satu di Kabupaten Murung Raya.

Agustiyanto membeberkan, di masa pandemi Covid-19 sekarang ini peredaran Narkoba di Kalteng masih giat-giatnya dilakukan oleh jaringan. Dengan begitu pihaknya pun terus melakukan antisipasi dengan mengawasi dan menyelidiki secara mendalam jaringan yang telah ikut andil dalam peredaran barang haram tersebut.

“Sekarang ini pelaku-pelaku mulai memasukan ganja ke Provinsi Kalimantan Tengah, yang mana dari tangan S kita berhasil mengamankan 0,5 kilogram ganja kering di Kabupaten Murung Raya,” bebernya usai menggelar press release pemusnahan barang bukti ganja di Lobi BNNP Kalteng, Selasa (06/07/2021) pagi.

Ia menambahkan, barang bukti ganja yang dimusnahkan tersebut dipasok dari luar Kalimantan yakni dari Sumatera. Modus pengiriman menggunakan jasa ekspedisi barang melalui Banjarmasin lalu menuju ke Puruk Cahu, Kabupaten Murung Raya, Kalteng.

“Narkotika jenis ganja ini bisa dikatakan baru, karena tahun-tahun sebelumnya belum kita temukan. Kemungkinan besar sekarang ini para pelaku mulai memasok ganja ke tempat kita ini,” tuturnya.

Lebih lanjut di sampaikannya, cara kerja mereka sama seperti sebelum-sebelumnya melalui jaringan telpon seluler sehingga tidak pernah tatap muka, atara pengedar dan bandarnya.

“Menggunakan jaringan terputus. Mereka ini tidak pernah ketemu, ini salah satu membuat kita sulit mengungkap bandar besarnya,” tutupnya.

(CNB-1)