Dewan Anggap Pembelian BBM dengan Aplikasi Akan Persulit Masyarakat

PALANGKA RAYA, Canal Berita —  Wacana akan di berlakukannya pembelian BBM jenis pertalite di SPBU dengan menggunakan aplikasi mypertamina, mengundang komentar sebagian masyarakat bahkan kalangan Dewan Kota Palangka Raya.

Seperti ungkapan Anggota DPRD Palangka Raya, Noorkhalis Ridha yang mengatakan tidak setuju dengan kebijakan Pemerintah dan PT Pertamina (Persero) yang mewajibkan pembelian bahan bakar minyak atau BBM menggunakan aplikasi MyPertamina.

“Saya kurang setuju dengan pembelian BBM pertalite berbasis aplikasi. Justru hal tersebut malah semakin mempersulit masyarakat nantinya apalagi bagi mereka yang tidak terlalu update dengan teknologi,” katanya saat berbincang, Selasa (5/7).

Sekretaris Komisi A DPRD itu berharap pemerintah melalui kementerian terkait dapat mengevaluasi kebijakan tersebut. Karena menurut dia kebijakan itu menyulitkan masyarakat, terlebih banyak masyarakat yang menggunakan pertalite adalah kalangan menengah kebawah.

“Saya rasa kita tidak perlu terlalu euforia dengan aplikasi. Sekarang ini sedikit-dikit dikaitkan dengan aplikasi, tidak semua masyarakat paham, karena yang menggunakan pertalite adalah kalangan bawah, belum lagi masyarakat pinggiran, yang kurang memahami, apa tidak malah menyulitkan nantinya,” ungkapnya.

MyPertamina adalah aplikasi layanan keuangan digital dari Pertamina dan anggota Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terintegrasi dengan aplikasi LinkAja. Aplikasi ini digunakan untuk pembayaran bahan bakar minyak secara non-tunai di stasiun pengisian bahan bakar umum Pertamina.

“Memang ini salah satu trobosan untuk penggunakan BBM jenis pertalite dan Solar namun pemerintah juga harus memikirkan masyarakat banyak, tidak semuanya paham menggunakan aplikasi,” tukasnya.

Penggunaan MyPertamina sebagai metode pembayaran digital disorot karena memiliki konflik dengan larangan penggunaan telepon seluler pada saat melakukan pengisian BBM.

Pihak Pertamina menanggapi bahwa penggunaan ponsel di SPBU hanya sebatas panggilan telepon lewat jaringan seluler. Selain itu untuk alasan keselamatan, Pertamina juga akan mengatur penempatan posisi pelanggan saat akan membayar, yaitu jauh dari nozzle. (BS/CNB)