Mantan GAM Nyatakan Tak Terlibat Teror Bersenjata Api di Aceh, Siap Bantu Petugas Buru Pelaku

 canalberita.com — Berdasarkan hasil penelusuran pihak TNI dari Kodim 0105 Aceh Barat bersama polisi setempat serta Kombatan Eks Gerakan Aceh Merdeka (GAM) wilayah Meulaboh, dipastikan tidak terlibat dalam penyerangan Pos Polisi Sub Sektor Panton Rhe. Aparat meyakini masih banyak senjata api ilegal yang disimpan oleh kelompok tertentu.

Panglima GAM wilayah Meulaboh, Ishak, mengatakan, jika ada kabar yang mengatakan adanya keterlibatan eks kombatan GAM pada penyerangan pos polisi di Panton Rhe, Aceh Barat, dipastikan tidak ada hubungan dengan pihaknya, Mereka juga berkomitmen membantu polisi mengungkap dalang tindakan kriminal tersebut.

“Jika ada yang berkata adanya eks GAM, itu persepsi pribadi mungkin, tapi kita cukup jelas, GAM dengan pemerintah Indonesia sama sama komit membangun Aceh ke depan dengan dilandasi MoU Helsinki,” ujar Ishak, Senin (2/11)
Eks GAM juga tidak tahu menahu soal kelompok kriminal tersebut, pihaknya meminta kepada kepolisian untuk segera mengungkap pelaku, agar masyarakat tahu siapa dalang dibalik penyerangan pos polisi tersebut.

Dandim 0105 Aceh Barat, Letkol Inf Dimar Bahtera, mengungkapkan, tindakan kriminal penyerangan pos Polisi Sub Sektor Panton Rhe tersebut tidak ditemukan korelasi dengan pihak Eks GAM. Kasusnya juga masih dalam pengembangan pihak kepolisian, dengan melakukan pemeriksaan terhadap para saksi.

TNI meyakini bahwa di Aceh Barat, masih terdapat senjata api yang disimpan secara ilegal. Pihaknya juga terus melakukan deteksi dini, agar tidak ada lagi kelompok kriminal yang berbuat hal serupa hingga meresahkan masyarakat.

“TNI dan Polri sebenarnya sama, kita menjaga stabilitas dan keamanan, terkait dengan adanya penembakan bersenjata itu sedang ditanggani pihak kepolisian.

Tapi tidak hanya di Aceh, peredaran senjata api ini juga di daerah lain masih ada, yang terpenting tidak ada hubungannya dengan GAM,” terang Dimar.

Peristiwa itu murni kriminal, lanjut Dimar, pihak KPA turut membantu TNI dan Polri dalam menjaga stabilitas keamanan.

Sehingga jika terdapat baik dari Eks GAM dan masyarakat lainnya yang membawa senjata untuk ditindak. “Karena hal itu tidak boleh dilakukan, kita saat ini sudah berada pada tahap negara yang tertib hukum dan aturan,” sebutnya.

Lebih lanjut dikatakan, serangkaian proses hukum yang sudah dilakukan aparat kepolisian juga akan mengungkap keberadaan pelaku serta senjata api yang digunakan saat peneyerangan pos polisi.

Pihak TNI terus mengajak para pihak yang masih menyimpan senjata api untuk diserahkan kepada aparat penegak hukum, untuk menghindari prilaku menyimpang yang merugikan masyarakat banyak.

“Baik GAM atau sipil yang ada senjata untuk diserahkan, jika itu ada. Untuk sekarang kita tidak bisa menduga, karena saat ini masih berlangsung pemeriksaan,” ujarnya.
Menurutnya lagi kejadian itu tentu saja tanpa direncanakan, arahnya memang kriminalitas, yang jelas KPA sendiri sudah menyampaikan tidak ada hubungannya,” demikian lanjut Dimar.

 

TV One