Kemenkes Buka Alasan Pilih Sicepat Jadi Kurir Obat Gratis

canalberita.com — Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi buka suara terkait alasan dipilihnya Sicepat Express sebagai asa kurir dalam program obat gratis pasien covid-19 via telemedicine.

Nadia menyebut pemerintah menjalin kerja sama karena hanya Sicepat Express saja yang mau memberikan layanan secara gratis. Ia mengatakan layanan akan diberikan selama pandemi, namun dia belum dapat memastikan sampai kapan tepatnya layanan dari Sicepat akan diberikan.

“Iya SiCepat karena mereka yang berkenan memberikan secara gratis. (Layanan diberikan) di masa pandemi ini terus ya,” katanya kepada CNNIndonesia.com lewat pesan singkat, Jumat (9/7).

Dia memastikan kerja sama ini murni partisipasi swasta dalam membantu pemerintah menangani pandemi. Nadia mengatakan Kemenkes tidak memberikan fasilitas tertentu kepada perusahaan sebagai timbal balik bantuan. “Tidak ada (timbal balik). Ini partisipasi dari swasta di masa pandemi,” ujarnya.

Secara terpisah, Sicepat Express menyatakan menggelontorkan dana Rp10 miliar untuk membantu pemerintah menanggulangi covid-19.

Dana tersebut dipakai untuk layanan antar telemedicine, menyalurkan 1.011 tempat tidur senilai Rp1 miliar kepada Pemprov DKI Jakarta, dan donasi senilai Rp1 miliar untuk pemenuhan kebutuhan ekstensi 31 RS di Jakarta.

“Kami mengalokasikan dana sebesar Rp10 miliar ini untuk membantu program pemerintah dalam upaya penanggulangan penderita covid-19 yang kesulitan mendapatkan obat-obatan, dilakukan secara daring dan dengan cara mendistribusikan tanpa mengenakan biaya ongkos kirim,” kata CEO SiCepat Ekspres The Kim Hai dalam keterangan resmi.

Diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan layanan tebus obat gratis di apotek Kimia Farma bagi masyarakat yang positif covid-19. Dalam memperoleh layanan tersebut pasien harus terlebih dahulu mengikuti layanan telemedicine yang telah bekerja sama dengan pemerintah.

Caranya, pasien harus terlebih dahulu melakukan tes PCR/swab antigen di laboratorium yang terafiliasi dengan Kemenkes.

Jika hasil tesnya positif dan laboratorium melaporkan hasilnya ke database kasus positif covid-19 di Kemenkes (NAR), maka pasien akan menerima WhatsApp dari Kemenkes (dengan centang hijau) secara otomatis.

Setelahnya, pasien bisa melakukan konsultasi secara daring dengan dokter di salah satu dari 11 platform layanan telemedicine secara gratis dengan dengan mengklik link yang terdapat dalam pesan WA dari Kemenkes RI dan memasukkan kode voucher di aplikasi yang dipilih.

Kesebelas aplikasi telemedicine itu antara lain YesDok, GetWell, ProSehat, Halodoc, KlikDokter, KlinikGo, Link Sehat, Milvik Dokter, Good Doctor, SehatQ, dan Alodokter. Kemudian, lakukan konsultasi dokter dengan menginformasikan Anda adalah pasien program Kemenkes.

Usai melakukan konsultasi secara daring, dokter akan memberikan resep digital sesuai dengan kondisi pasien. Kemenkes bekerja sama dengan Sicepat Express akan mengambil obat dan/atau vitamin dari Apotek Kimia Farma dan mengirimkan ke alamat pasien.

(Sumber: cnn.com)