Warga Palangka Raya Keluhkan Susahnya Beli Gas Melon di Pangkalan, Terkadang Harga Melebihi HET

canalberita.com– Masyarakat Kota Palangka Raya mengeluhkan mahalnya harga gas LPG subsidi 3 kilogram atau gas melon. Terlebih lagi, sejumlah pangkalan diduga banyak bermain ketika masyarakat ingin mendapat gas subsidi tersebut.

Pasalnya, setiap masyarakat ingin mendapatnya selalu dibilang habis. Padahal, warga tahu gas melon baru saja diantar oleh agen ke tempat pangkalan tersebut.

Kalaupun barangnya tersedia, harga di pangkalan sudah tidak sesuai dengan HET yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Walikota Palangka Raya, Nomor 188.45/102/2021 tanggal 16 April 2021 tentang Harga Tertinggi LPG Tabung 3 kilogram.

Keluhan tersebut datang dari ibu rumah tangga (IRT) bernama Yuni (nama samaran, red). Diakuinya,dirinya  sangat kesulitan mendapat gas melon di pangkalan karena setiap datang selalu dibilang habis dan habis, padahal menurutnya agen baru saja datang mengantar ke pangkalan yang dia tuju.

“Selama ini terpaksa saya beli di eceran warung dengan harga Rp 38.000 per tabungnya. Lantaran setiap datang ke pangkalan selalu dibilang habis dan habis,” kata Yuni, Jumat (30/07/2021).

Sementara dari keterangan, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM, Rawang mengatakan, sesuai peraturan walikota, harga HET tabubung 3 kilogram di Wilayah Kecamatan Bukit Batu, Kecamtan Jekan Raya, Kecamatan Sabangau dan Kecamatan Pahandut dengan harga Rp 22.000/tabung.

Sementara, lanjutnya, untuk kecamatan yang menggunakan dua alat traspotasi di Kecamatan Rakumpit dengan harga Rp 24.000/tabung.

“Yang diatur oleh pemerintah adalah harga dari Agen sampai Pangkalan. Sedangkan harga di toko, warung dan di kios bukan wewenang kami,” sebutnya.

(cnb-1)