Jika Sri Mulyani Cs Tinggalkan Jokowi, Bagaimana Ekonomi RI?

JAKARTA,CanalBerita-Ekonom senior yang merupakan salah satu pendiri Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri mengungkapkan dampak yang akan dialami Indonesia bila sejumlah menteri Presiden Joko Widodo mundur dari Kabinet Indonesia Maju.

Faisal mengungkapkan, dampak itu bisa serupa saat 14 menteri Kabinet Pembangunan VII era pemerintahan Presiden Soeharto mundur. Roda pemerintahan saat itu tidak dapat berjalan mengakibatkan Soeharto pada akhirnya ikut mengundurkan diri.

“Beberapa waktu kemudian Pak Harto mundur juga karena dia sudah ‘ya saya mau kerja bagaimana lagi’, begitu,” kata Faisal dalam program Closing Bell CNBC Indonesia, dikutip Jumat (19/1/2024).

Karena roda pemerintahan saat itu tak berjalan, dan membuat presiden turun takhta, wakil presiden yang saat itu adalah B.J. Habibie harus mengambil alih pemerintahan dengan membentuk kabinet baru.

Maka, Faisal mengatakan, ketika kejadian serupa terjadi saat ini, Wapres Ma’ruf Amin akan menjadi pimpinan yang melanjutkan pemerintahan hingga masa tugas habis pada 2024 dan membentuk kabinet sendiri dengan melaksanakan reshuffle menteri secara besar-besaran.

“Kalau sudah jatuh Jokowi yang punya kepentingan ada anaknya di situ ya (Gibran calon wakil presiden nomor urut 02 dalam Pilpres 2024), keluar dari pemerintahan, wakil presidennya naik kita jaga supaya pilpresnya benar,” tutur Faisal.

“Kalau Wapres sekarang kita kan mudah-mudahan enggak punya agenda politik yang macam-macam ya,” tegasnya.

Faisal mengakui, pergantian kepemimpinan dan mundurnya sejumlah menteri tentu akan memunculkan biaya politik yang besar dan membuat Indonesia menjadi sorotan dunia. Namun, biaya itu menurutnya akan bisa ditolerir dengan hadirnya kepastian hukum karena Pemilu atau Pilpres 2024 berjalan sesuai prinsip langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

“Ada ongkos yang harus kita bayar, saya tidak ingin mengatakan tidak ada ongkosnya ya, ada, tapi manageable karena menciptakan kepastian,” ungkap Faisal.

Sebagai informasi, Faisal mengungkapkan bahwa total ada 15 menteri yang berpotensi mundur dari pemerintahan Jokowi saat ini, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Faisal menjabarkan, selain dua orang itu, akan ada lima orang menteri yang berasal dari partai politik PDI Perjuangan, lalu Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Suharso Monoarfa, dan dua menteri dari PKB.

Selanjutnya, ada satu menteri dari NasDem, yakni Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar. Kemudian, ada pula Menteri ESDM Arifin Tasri, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, serta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.

Sumber: cnbcindonesia