Kemampuan AI Lampaui Kecerdasan Manusia Penciptanya

PALANGKA RAYA,CanalBerita-Dari massa ke masa perkembangan di bidang sains dan teknologi terus berkembang seiring perkembangan zaman peradaban manusia. Kecerdasan buatan atau biasa disebut dengan artificial intelligence (AI) telah mengubah hampir semua strata sosial masyarakat dunia.

AI adalah salah satu bagian dari beberapa ilmu komputer yang mendalami tentang bagaimana pembuatan mesin yang dapat melakukan pekerjaan layaknya manusia kini telah banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari, seperti asisten virtual yang marak digunakan pelajar yaitu ChatGPT dan Google Assistant, serta platform online yang sering ada pada kehidupan sehari-hari masyarakat modern diantaranya Mobile Banking dan platform transportasi dan berbelanja online.

Bahkan pada zaman sekarang telah digunakan robot sebagai pengganti manusia di beberapa bidang pekerjaan di rumah tangga. Bahkan saat ini ada presenter AI disalah satu acara berita di televisi. Hal ini merupakan implementasi AI pertama dalam bidang penyiaran berita di televisi.

Dilansir canalberita.com dari cnbcindonesia.com, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional, Kristalina Georgieva memperkirakan AI akan mengendalikan 40% pekerjaan manusia. Negara-negara maju akan merasakan lebih banyak manfaat dan risiko dari teknologi AI ketimbang mereka yang ada di negara berkembang.

AI akan berdampak pada pekerjaan dengan keterampilan tinggi. Lebih dari setengahnya, sekitar 60%, pekerjaan di negara maju yang akan terdampak teknologi canggih itu.

Menurutnya, AI akan memberikan berbagai dampak. Mulai dari meningkatkan produktivitas dan sisi lain juga bisa menghilangkan sebuah pekerjaan.

“Sekitar setengah pekerjaan akan mendapatkan manfaat dari integrasi AI, menjadi lebih produktif. Untuk setengah lainnya, aplikasi AI akan menjalankan tugas utama yang sekarang dilakukan manusia, ini akan menurunkan permintaan tenaga kerja, membuat upah menurun dan mengurangi perekrutan,” jelasnya.

Dampak AI juga pernah diungkapkan Goldman Sachs. Dalam laporan bulan Maret 2023 lalu, sekitar 300 juta pekerjaan kemungkinan akan terganggu karena AI.

Sementara itu menurut wakil presiden LinkedIn Annesh Raman, AI akan mengurangi nilai pada keterampilan teknis. Keberadaannya akan membuat fokus tertuju pada soft skill.

Ahli fisika kuantum Profesor Stephen Hawking berpendapat, robot yang telah dibekali kecerdasan buatan memiliki potensi positif dan negatif. Bahkan menurut Hawking AI merupakan kreasi manusia yang dapat memiliki kemampuan melampaui manusia selaku penciptanya di berbagai bidang.

Senada dengan Hawking, teknopreuneur kenamaan Elon Musk juga memiliki pendapat yang sama. Pendiri perusahaan inovatif Tesla dan SpaceX ini pun mengaku sangat resah dengan potensi berbahaya yang dimiliki oleh teknologi AI.

Nick Bostrom, seorang director of Oxford’s Future of Humanity Institute juga memiliki pandangan yang serupa. Menurutnya, AI bisa berubah ‘jahat’ dan membinasakan manusia.

Sementara Bill Gates, selaku pendiri Microsoft ini menyikapi teknologi AI dengan sikap yang lebih hati-hati. Pria yang terkenal philantropis itu menyebut AI memiliki dampak positif jika dikelola dengan baik.

Pendapat lainnya datang dari penulis sekaligus fisikawan ternama Michio Kaku. Ia mengatakan, AI akan menjadi solusi seluruh masalah yang ada di abad ini. Ia menambahkan, manusia harus memiliki metode untuk membatasi gerakan AI ‘nakal’.

Penulis: cnb
Sumber: Dirangkum dari berbagai artikel
Editor: alfrid u gara