Harga CPO di Bursa Malaysia Naik Dalam Empat Sesi

KUALA LUMPUR, Canal Berita — Harga CPO (minyak sawit metah) di Bursa Berjangka Malaysia naik untuk sesi keempat berturut-turut pada Rabu (19/20/2022), menyusul adanya kekhawatiran terjadinya hujan lebat yang bisa berdampak pada produksi serta harga minyak nabati lainnya yang juga tinggi.

Dilansir Reuters kontrak patokan minyak sawit FCPOc3 untuk pengiriman Januari 2023 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik RM 109 per ton, atau terdapat kenaikan sekitar 2,72%, pada awal perdagangan menjadi RM 4.120 (US$ 873,25) per ton, tertinggi sejak 1 September 2022 lalu.

Masih dilansir Reuters, ancaman banjir baru-baru ini dan perkiraan hujan lebat di beberapa bagian Indonesia dan Malaysia telah memicu kekhawatiran tentang terganggunya kegiatan panen dan mengganggu pasokan di Malaysia.

Sementara di India sedang memeriksa apakah ada kebutuhan untuk menaikkan pajak impor minyak sawit, kata sumber pemerintah dan perdagangan, sebagai bagian dari upaya pemerintah India dalam membantu jutaan petaninya yang merugi akibat harga biji minyak yang lebih rendah.

Kontrak kedelai teraktif Dalian DBYcv1 naik 0,5%, sementara kontrak minyak sawit DCPcv1 naik 3,5%. Harga kedelai di Chicago Board of Trade BOcv1 memperpanjang kenaikan semalam 1,9%.

Analis Teknis Reuters, Wang Tao mencatat, harga CPO (minyak sawit mentah) menghadapi stagnasi di RM 4.071 per ton.

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Canalberita.com dengan infosawit.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, 
grafis,  video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab infosawit.com.