Novelis Kondang Tere Liye Bicara Harga TBS Sawit Petani, Ada apa Ya?

JAKARTA, canalberita.com – Dalam laman blog resmi Facebook novelis kondang asal Indonesia yang kritis tehadap kebijakan nasional, Darwis yang dikenal dengan nama pena Tere Liye, berbicara Harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit.

Diakui bahwa selama tiga bulan terakhir isu harga TBS Sawit terus menjadi perbincangan hangat dikalangan petani kelapa sawit, dalam pembukaan artikelnya tersebut Tere Liye sudah mengingatkan bahwa Ia ijin menulis terkait harga TBS Sawit namun mesti dibaca dengan logika, tidak dengan emosional. “Tentu, kalian bisa beda pendapat, tapi jangan baper. Biar kalian bisa melihat situasinya lebih jelas,” demikian catat Tere Liye dalam laman resmi Facebooknya yang diperoleh InfoSAWIT, Senin (1/8/2022).

Catat Tere Liye, mau harga CPO di dunia ini meroket sampai bulan, mau harga minyak di Indonesia tembus langit, apakah harga TBS sawit akan meroket juga? Naik, iya. Tapi apakah setara dgn kenaikan margin keuntungan perusahaan pengolah CPO? TIDAK, my friend.

Berikut catatan Tere Liye secara lengkap:

Ayo lihatlah fakta di lapangan. Harga bawang naik misalnya, siapa yg menikmati? Tengkulak, distributor, penjual. Petani juga naik harganya, tapi kenaikan itu tdk sebanyak yg diambil oleh pihak lain. Bawang naik Rp 100.000 pe kg misalnya, berapa sih kalau beli langsung di petaninya?

Nah, enaknya petani bawang, mereka bisa jual langsung ke konsumen, marginnya lebih baik. Kamu, petani sawit, mau kamu jual kemana TBS sawit itu?

Maka, kamu benar-benar dalam situasi terima nasib saja. Mau harga berapapun yang ditentukan perusahaan. Karena sawitmu itu kan bukan bawang, bisa dipakai di rumah-rumah. Dan kabar buruk lagi, perusahaan-perusahaan pengolah minyak sawit mentah (CPO) ini kan ehem, mereka bisa kerjasama loh. Langsung atau tidak langsung.

Maka, saat kamu teriak-teriak harga TBS sawit murah. Catat baik-baik, bahkan saat pajak ekspor dihapus, ini itu dikasih semua fasilitas itu perusahaan pengolah CPO, maka TIDAK otomatis harga TBS sawit kamu naik meroket. Naik sih naik, tapi lagi-lagi, siapa yang menikmati bagian terbanyak? Jika perusahaan pengolah CPO ini mau buka-bukaan angka, data, ehem, nanti kelihatan deh berapa sih layaknya harga TBS sawit ini. Biar sama-sama adil, sama-sama menikmati.

Satu-satunya nya tempat kamu protes adalah pemerintah. Karena mereka bisa bikin regulasi. Tapi duh kabar buruk bagi kamu, pejabat-pejabat itu, mulai dari kabupaten, provinsi, sampai NKRI banyak yang punya perusahaan pengolah CPO. Paham maksudnya? Kamu teriak ke orang yang punya perusahaan?

Jadi, my friend petani sawit, itulah realitasnya. Lantas apa solusinya? Well, makanya nanti 2024, carilah calon pemimpin yang saat milih kabinet, dia tidak nyomot politisi oportunis, pengusaha oportunis, dll dan sebagainya. Sekali pemerintah independen, mereka bisa mengatur dengan lebih tegas.

Bisa TBS sawit mahal, harga minyak murah. Bisa banget. Kalau niat.

Dalam pantuan InfoSAWIT, artikel yang dimuat Tere Liye di laman Facebook-nya dengan pengikut sekitar 7,2 juta orang itu telah dikomentari oleh 499 orang dan dibagikan sebanyak 671 kali, hanya dalam waktu 2 jam.

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Canalberita.com dengan infosawit.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, 
grafis,  video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab infosawit.com.