Borneo FC Harus Lebih Ganas di Liga 1

CANALBERITA.COM – Seri perdana Liga 1 2021/2022 yang sudah diselesaikan Borneo FC tak berjalan mulus. Situasi ini membuat suporter berang dan melancarkan aksi protes secara langsung.

Meski tak terkalahkan di empat laga terakhir, skuat Borneo FC hanya mampu bermain seri. Klimaksnya saat laga pamungkas kontra Persita Tangerang dengan hasil akhir 2-2. Saat itu Sultan Samma dkk harusnya bisa menang karena sempat unggul dua gol dan jumlah pemain.

Setelah laga, bos Borneo FC “mengamuk” di sosial medianya. Dia kecewa karena penggawa Pesut Etam bermain tidak gigih sehingga rekor minor didapat. Sehari berselang Nabil Husien Said Amin langsung bertindak.

Dia tak ingin tim yang dibangunnya tertatih. Pelatih berlabel kelas kakap langsung diumumkan sebagai nahkoda baru menggantikan posisi yang kosong ditinggalkan Mario Gomez. Maklum, dalam empat laga terakhir Borneo FC hanya ditukangi pelatih karteker, Ahmad Amiruddin yang sebelumnya adalah asisten pelatih. Ditangan Amir, Borneo FC memang tidak pernah kalah. 

Namun yang jadi perhatian, Pesut Etam juga tidak pernah menang alias hanya mampu meraup hasil imbang. Hal inilah yang membuat manajemen klub “mencak-mencak”.

Tak hanya manajemen, suporter mereka juga bersuara. Curva Sud Samarinda turun ke jalan. Suporter yang identik dengan warna serba hitam ini terlihat nge-boming berbagai tempat. Kantor Borneo FC, Borneo FC Store, dan sekitar kawasan Stadion Segiri tak luput dari aksi mereka menyampaikan pesan kegundahan.

Berbagai kalimat yang dituliskan di berbagai media kertas dan spanduk itu bertuliskan “skuat megah harga diri rendah”, “gaji lancar, bonus lancar, menang belakangan” menjadi pesan yang coba dijabarkan.

Dikonfirmasi terkait aksi suporter Borneo FC itu, Nabil, selaku presiden klub menilai bahwa tindakan itu adalah bentuk kepedulian mereka. Dia sadar, selain pihak manajemen yang terus berusaha memberikan yang terbaik untuk kota Samarinda, juga terdapat suara suporter yang menginginkan hasil yang sama. 

“Itu saya rasa karena mereka sama dengan apa yang kita rasakan, itu ungkapan mereka menginginkan hasil positif dari tim ini, saya pikir itu tidak masalah ya, asal jangan sampai berlebihan,” ujar Nabil dikutip dari ligaindonesiabaru.com, Rabu 6 Oktober 2021. 

Seperti diketahui, di berbagai daerah, aksi serupa juga tengah marak dilakukan. Di Sleman, seribu Sleman Fans bersngkat ke Jawa Barat mendesak dikeluarkannya pelatih mereka. Di sisi lain, bus rombongan Persib Bandung Bahkan dicegat oleh sekelompok oknum suporter mereka sendiri.

“Kalau di Borneo FC, silakan bersuara karena itu bagian dari hak sebagai suporter, dan kami pun siap berdiskusi jika kalian merasa ada yang kurang di tim ini. Tapi yang saya perlu tekankan penyampaian kritikan jangan sampai merugikan banyak orang, tapi untuk yang aksi boming itu saya pikir masih bisa dimaklumi,” ujarnya. 

Manajemen Borneo FC memang cukup bertindak cepat menyikapi persoalan yang terjadi. Paceklik kemenangan tanpa kekalahan alias hanya bermain imbang ini langsung direspon para jajaran petinggi klub.

Selain meminta para pemain tampil lebih spartan, mereka juga sudah menyiapkan koki baru berpengalaman untuk mengolah skema mumpuni mengarungi BRI Liga 1 2021/2022, Risto Vidakovic. Pelatih berkebangsaan Serbia yabg juga memiliki paspor Spanyol itu memiliki track record mentereng di level Asia. Ceres Negros (Filipina) dan Manziya SR (Maladewa) adalah bukti sentuhannya ketika kedua klub bermain di AFC Cup.

“Kita berjuang bukan atas nama pribadi. Borneo FC Samarina berjuang demi nama kota. Kebanggaan masyarakat Samarinda, sudah seharusnya kita semua bahu-membahu memberikan yang terbaik untuk Kota Samarinda,” ungkap Nabil.

(sumber: viva.co.id)