Jalan di Klaten Ini Diblokir Warga, Alasannya Bikin Geleng-geleng

canalberita.com — Jalan penghubung antara Kecamatan Gantiwarno dan Wedi, Klaten, Jawa Tengah ditutup warga dengan bambu. Rupanya penutupan ini karena jalan tersebut selama ini dijadikan lokasi pembuangan sampah.

“Ya karena buat lokasi membuang sampah. Buangnya seenaknya di jalan,” ungkap warga Dusun Titang, Desa Towangsan, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Rabu (3/8/2021).

Menurut Gito, pelaku yang membuang sampah tidak jelas asalnya. Bahkan sampah-sampah itu dibuang di badan jalan sehingga mengganggu pengendara.

“Dari mana-mana buangnya di situ mengganggu jalan. Akhirnya ditutup warga mungkin sudah dua sampai tiga minggu ini jalannya,” sambung Gito.

Gito mengatakan jalan yang ditutup itu merupakan jalan penghubung ke Kecamatan Wedi. Setelah ditutup, warga kini harus melalui rute yang lbih jauh jika ingin ke Wedi.

“Ya harus memutar. Tapi ada jalan lewat utara meskipun sedikit jauh,” imbuh Gito.

Warga lainnya, Sutrisno, mengatakan sampah yang dibuang di jalanan itu sudah menjadi masalah lama. Warga dari dua wilayah sudah melaporkan ke pemerintah.

“Tapi belum ada tindak lanjut,” kata Sutrisno pada detikcom di lokasi.

Sutrisno juga mengaku tak tahu para pelaku pembuang sampah itu berasal dari mana. Namun yang merasakan dampaknya yakni warga sekitar lokasi itu.

“Yang kena dampaknya warga dua wilayah, Desa Kalitengah, Kecamatan Wedi dan Desa Towangsan, Kecamatan Gantiwarno,” imbuh Sutrisno.

Jalan itu ditutup, kata Sutrisno, oleh warga dari desa tersebut karena hingga saat ini belum ada tindakan jelas.

“Warga dua desa sepakat ditutup. Juga diketahui RT-RW, sebab menunggu tindak lanjut belum ada meskipun kalau pergi harus memutar,” ungkap Sutrisno.

Diwawancara terpisah, Sekdes Towangsan, Kecamatan Gantiwarno, Suryo Hadiyanto, membenarkan penutupan jalan itu dilakukan warga dua desa. Baik desa Towangsan dan Kalitengah.

“Ditutup warga Kalitengah dan Towangsan sebab hanya jadi lokasi buang sampah liar. Sudah kita lapor ke kecamatan dan kabupaten, pernah ditindaklanjuti tapi dibuang lagi,” papar Suryo pada detikcom.

Untuk sementara, kata Suryo, warga harus memulih rute lebih jauh jika ingin ke Wedi. Demikian juga sebaliknya.

“Warga dua wilayah harus memutar dulu. Lewat Utara ada jalan tapi agak memutar tidak masalah,” imbuh Suryo.

 

(Sumber: detik.com)