BMKG: Waspada Cuaca Ekstrim Hingga 23 Juli Kedepan

canalberita.com--Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode sepekan ke depan.

Diperkirakan, berpotensi cuaca menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.

“Hujan secara sporadis, lebat, dan durasi singkat, disertai petir dan angin kencang, bahkan terjadi hujan es,” kata BMKG dalam siaran persnya Kamis, 15/7/2021 lalu.

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia, khususnya di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.

Kondisi tersebut, lanjut BMKG, diperkuat oleh aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin di wilayah Indonesia.

“Selain itu, terbentuknya belokan maupun pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dapat mengakibatkan meningkatnya potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia,’ jelasnya.

Berdasarkan analisis terhadap perkembangan dinamika atmosfer tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan potensi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan Itensitas sedang dan Lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah sebagai berikut:

Pada tanggal 16-18 Juli 2021 : Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua. Pada tanggal 19-21 Juli 2021 : Bengkulu, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua. Pada tanggal 22-23 Juli 2021 : Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Prakiraan Tinggi Gelombang

Area perairan dengan gelombang tinggi (2.5-4 m): Selat Malaka bag.utara, Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh hingga Kep. Mentawai, Perairan P. Enggano – Bengkulu, Perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan.

Perairan selatan Jawa hingga P. Sumba, Selat Bali – Lombok – Alas – Sape bag.selatan, Selat Sumba bag.barat, Selat Sape bagian selatan, Laut Sawu, Perairan selatan P.Sawu – P.Rotte – Kupang, Samudra Hindia selatan Jawa Barat hingga NTT, Laut Sulawesi, Perairan utara dan selatan Sulawesi Utara.

Berikutnya, Perairan Kep. Sitaro, Perairan Bitung – Likupang, Perairan Kep. Sangihe – Kep. Talaud, Laut Maluku, Perairan utara Halmahera, Perairan Sorong, Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua, Laut Banda, Perairan selatan Kep.Babar – Kep.Tanimbar, Perairan selatan Kep.Kai – Kep.Aru, Laut Arafuru.

Area perairan dengan gelombang sangat tinggi (4.0 – 6.0 m) : Samudera Hindia barat selatan Banten

Prediksi Awan Cumulonimbus (CB)

Potensi pertumbuhan awan CB di wilayah udara Indonesia dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75% (OCNL/Occasional) selama 7 hari ke depan diprediksi terjadi di: Sebagian Bengkulu, Sebagian Lampung, Sebagian Banten dan Sebagian Jawa Barat.

Berikutnya, sebagian Kalimantan Utara, Sebagian Kalimantan Timur, Sebagian Kalimantan Barat, Sebagian Sulawesi Tengah, Sebagian Maluku Utara, Sebagian Maluku, Papua Barat, Papua, Selat Sunda, Laut Banda, Laut Seram, Laut Halmahera, Samudera Pasifik Utara Papua Barat dan Papua, Sebagian Laut Arafuru.

(Redaksi canalberita.com)