OMG ! Anak Buah Selfie dengan Bupati Seruyan Diduga Positif Corona

CanalBerita-–Bupati Seruyan, Yulhaidir dinyatakaan positif Civid-19. Kepastian terssebut disampaikan secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Seruyan, Drs Djainuddinnoor kepada awak media melalui siaran pers beberapa waktu lalu.

Kendati telah dinyatakan positif dan mendapat perawatan khusus di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya, Kalimantan Tengah, orang nomor satu dari bumi Gawi Hatantiring  ini dengan bebas menerima tamu pejabat dan koleganya dari kabupaten setempat.

Dalam foto yang diterima redaksi www.canalberita.com, Camat Seruyan Hilir Timur, Kabuaten Seruyam, Hasan Basri saat membesuk sang majikan yang sedang dirawat di RS dr Doris Sylvanus menyempatkan diri berfoto.

Dalam foto terlihat tidak ada jarak antara Bupati Seruyan sebagai pasien Covid-19 dengan anak buahnya tersebut. Bahkan Camat duduk diatas ranjang samping Bupati berfoto sambil mengangkat jari jempol ke arah kamera.

Dalam foto yang lain, tampak Bupati Seruyan bertemu dengan sejumlah kolega dan pejabat lainnya tanpa menerapkan Protokol Kesehatan. Bupati  tampak asik berbicara tanpa mengenakan masker.

Sedangkan kolega yang lain dengan santai menghisap sebatang rokok di lingkungan rumah sakit. Diduga lokasi tempat mereka bertemu dan berkumpul  berbicara tersebut berada di lingkungan RSUD dr Doris Sylvanus.

Direktur RS Doris Sylvanus: “Kami Merasa Kecolongan”

Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Doris Sylvanus Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) merasa kecolongan atas beredarnya foto pejabat Kabupaten Seruyan dengan mudah masuk dan bertemu Bupati Yulhadir yang dikabarkan positif Covid-19.

“Kalau yang difoto itu diluar kendali dan diluar kekuasaan kami. Ya kami merasa kecolongan juga, karena di lokasi tidak ada penjagaan yang ketat,” ucap Direktur RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya, dr Yayu Indriaty saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (26/05/2021) lalu.

Ia mengakui, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 boleh dibesuk dan ditemui, namun yang boleh orang dekat setiap harinya seperti ajudan, keluarga dan tim keluarga.

“Tidak ada sepesial. Semua pasien yang dirawat diperlakukan sama, keluarga boleh menemani dan membesuk asalkan menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menjaga jarak,” sebutnya.

“Kalau yang camat antara kesepakatan beliau berdua saja yang tahu, jika resiko ditanggung sendiri. Kalau namanya menjangkit siapa saja, kita tidak tahu karena kontak 15 menit bisa terjadi. Resiko-resiko bisa terjadi,” tambahnya.

Yayu menjelaskan, kenapa mereka membolehkan keluarga membesuk atau menemani pasien karena faktor hasil evaluasi bahwa membawa percepatan kesembuhan. Dan hal tersebut atas kebijakan dari rumah sakit sendiri, agar pasien tidak setres dan merasa ada dukungan orang terdekat.

Untuk Bupati Seruyan masuk Doris, katanya, pada tanggal 18 Mei 2021 yang mana diterima dari rujukan RS Siloam. Beliau di rawat di Ruang Wijaya Kusuma 6 Kamar 11, beliau dengan kondisi masuk Doris dengan kondisi normal. Namun sempat diinfus selama dua hari.

Hingga berita yang kedua ini dinaikkan belum ada tanggapan sedikit pun dari pihak Pemkab Seruyan, khususnya Camat yang bersangkutan.

(CalBe-1)