Serapan Biodiesel 8,4 Juta Kl Hemat Devisa Rp38,31 T di 2020

Jakarta,CalBe–Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat penyerapan biodiesel domestik sepanjang 2020 mencapai 8,4 juta kilo liter (KL) dari alokasi yang ditetapkan sebesar 9,55 juta KL.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi EBTKE Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan tingginya sisa alokasi disebabkan pandemi covid-19 yang telah menekan konsumsi solar.

Meski demikian konsumsi dalam negeri tersebut berdampak terhadap penghematan devisa sebesar Rp38,31 triliun atau sekitar US$2,66 miliar. Perhitungan menggunakan rata-rata MOPS Solar 2020 sebesar US$50 per BBL dan kurs Rp.14.000 per dolar AS.

“Jadi terjadi penurunan penyerapan biodiesel pada 2020 sebesar 12 persen dari alokasi 2020,” ujar Dadan dalam video conference, Kamis (14/1).

Selain mengurangi impor dan menghemat devisa, penggunaan biodiesel juga disebut berpengaruh bagi perbaikan kualitas bahan bakar kendaraan. Tak hanya itu dampaknya terhadap lingkungan juga dinilai baik karena dapat menekan emisi gas buang.

Di luar itu konsumsi juga menguntungkan bagi petani serta perusahaan di bidang perkebunan kelapa sawit karena meningkatkan harga jual. “Selain itu juga meningkatkan nilai sawitnya itu sendiri dari selama ini diekspor jadi CPO (Crude Palm Oil),” ujar Dadan

Sementara itu, dibandingkan dengan target purchase order (PO), realisasi penyerapan biodiesel tahun 2020 mencapai 90,08 persen dari target PO sebesar 9,33 juta KL. Pada 2021, penyerapan biodiesel ditargetkan mencapai 9,2 juta KL.

“Suplai dari 10 perusahaan BBN (bahan bakar nabati) dan nanti disalurkan 20 perusahaan BBN,” tandasnya. (CNNIndonesia)