Studi: Vaksin Sputnik V Rusia Ampuh Lawan Corona Varian Delta
canalberita.com — Sebuah penelitian terbaru menunjukkan vaksin Sputnik V Rusia efektif terhadap seluruh varian baru virus corona, termasuk varian Delta.
Studi tersebut dilakukan oleh Pusat Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Nasional Gamaleya dan Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF).
Melansir NDTV, perusahaan menjelaskan bahwa vaksinasi Sputnik V telah menghasilkan titer penetral perlindungan terhadap beberapa varian baru, seperti:
- Varian Alpha B.1.1.7 (pertama kali teridentifikasi di Inggris)
- Varian Beta B.1.351 (pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan)
- Varian Gamma P.1 (pertama kali teridentifikasi di Brasil)
- VarianDelta B.1.617.2 dan B.1.617.3 (pertama kali teridentifikasi di India)
- Varian endemik Moskow B.1.1.141 dan B.1.1317 dengan mutasi pada reseptor binding domain (RBD)
Metodologi yang digunakan didasarkan pada penilaian aktivitas penetral virus (VNA) menggunakan virus hidup, mempelajari respons imun atau VNA yang didorong oleh vaksin Sputnik V.
Kemudian, para peneliti membandingkan respons imun yang diinduksi oleh Sputnik V terhadap varian baru, dengan respons yang dihasilkannya terhadap varian B.1.1.1 atau (C.37 atau Lambda).
“Ini membandingkan aktivitas penetralan serum yang diinduksi Sputnik V dengan varian yang relevan secara internasional dengan penetralisir,” kata perusahaan.
Adapun serum darah diperoleh dari individu yang telah mendapatkan vaksinasi dua dosis Sputnik V.
Metodologi penelitian diterbitkan dalam jurnal internasional pada 12 Juli 2021.
Efektif lawan varian baru
Dituliskan Indiatoday.in, Sputnik V memelopori pendekatan vaksin dengan dua suntikan.
“Tes yang dilakukan telah menunjukkan validitas pendekatan ini sebagai aktivitas penetral virus terhadap strain baru, yang lebih berbahaya dan menular,” ujar CEO RDIF Kirill Dmitriev.
Menurut RDIF, Institut Penelitian Gamaleya secara aktif mempelajari varian yang muncul dari Covid-19 untuk menilai kemanjuran Sputnik V terhadap strain baru.
Seperti diketahui, virus corona terus berkembang di berbagai belahan dunia. “RDIF akan terus mendukung studi lebih lanjut tentang kemanjuran Sputnik V terhadap galur baru, sambil menganalisis peluang bermitra dengan produsen vaksin terkemuka lainnya untuk mengembangkan koktail vaksin menggunakan suntikan pertama Sputnik V,” tutur Dmitriev.
Direktur Pusat Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Nasional Gamaleya Alexander Gintsburg mengklaim, saat ini vaksin Sputnik V menjadi salah satu vaksin paling efektif melawan virus asli dan varian baru.
“(Karena) pendekatan uniknya menggunakan dua vektor adenoviral,” ujar dia.
Disebutkan bahwa Gamaleya Center dan RDIF juga mempelajari peluang baru untuk mengembangkan koktail vaksin bersama dengan produsen vaksin Covid-19 terkemuka lainnya menggunakan komponen pertama Sputnik V.
Sebagai informasi, Sputnik V telah terdaftar di 67 negara secara global dengan total populasi lebih dari 3,5 miliar orang.
Menurut perusahaan, data tersebut diperoleh selama vaksinasi di sejumlah negara, termasuk Meksiko, Argentina, Serbia, Bahrain, Hongaria, San-Marino, UEA, dan lainnya.
“Menunjukkan bahwa Sputnik V adalah salah satu vaksin teraman dan paling efektif melawan virus corona,” pungkas dia.
(Sumber: Kompas.com)