JAKARTA,canalberita.com– Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemeko Marves) akhir Juni lalu, telah disepakati langkah-langkah yang akan diambil pemerintah dalam upaya meningkatkan harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit petani.
Namun sebelum membahas langkah peningkatan harga TBS Sawit, dalam Rakor terungkap bahwa ada beberapa faktor yang mengakibatkan harga TBS Sawit terus merosot, ini lantaran pertama adanya Pelambatan ekonomi dunia. “Ini salah satu penyebab turunnya harga CPO yakni munculnya ekspektasi resesi di Amerika Serikat dan dampak penerapan lockdown di China,” demikian catatan Rakor Kemenko Marves, diterima InfoSAWIT, yang mana Rakor tersebut dipandu langsung oleh Menko Marvest, Luhut Binsar Panjaitan di Jakarta.
Lantas, kedua, adanya pelemahan ekonomi dunia yang juga dirasakan oleh komoditas lainnya sehngga mengalami penurunan harga ( jagung/ maizena gandum, kedelai/ soybean) termasuk minyak sawit mentah (CPO).
Ketiga, terjadinya peningkatan produksi soybean/ kedelai ( Peningkatan produksi utamanya berasal dari AS, Brasil, Argentina dan Paraguay yang disebabkan harga pupuk terus melonjak, mengubah preferensi petani untuk menanam lebih banyak kedelai.
Berakhirnya cuaca kekeringan utamanya di Amerika Selatan dan diperkirakan cuaca akan kembali normal kembali pada Juni sampai Agustus 2022, termasuk kemungkinan dibukanya koridor ekspor dari Ukraina (ekspor biji bunga matahari dari Ukraina sudah mulai berjalan).
“Sehingga kebutuhan minyak nabati dunia sudah mulai bisa dipenuhi dari minyak nabati lainnya selain CPO, pada akhirnya harga CPO cenderung ikut turun di kisaran US$ 1500/ton,” catat Menko Marvest.
Kemudian terakhir, yakni keempat, kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) serta flashout unutk memperlancar ekspor produk kelapa sawit masih belum berjalan optimal atau masih terkendala. “Akibat terbatasnya ketersediaan kapal tanker untuk ekspor sehingga kegiatan ekspor harus dilakukan secara mengantri,” demikian catatan dalam Rakor tersebut.