PALANGKA RAYA,CanalBerita-Direktur Utama CV Dua Putri/PT Dua Putri Sinarlapan yang juga pendiri dan pemegang saham di PT Berkala Maju Bersama (BMB) Cornelis Nalau Anton mengungkapkan, ada kelompok tertentu yang tidak suka konflik internal pemegang saham di PT BMB berakhir damai.
Menurut Cornelis, kelompok ini memanfaatkan konflik internal di PT BMB untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, baik untuk pribadi maupun untuk kelompoknya. “Jika dulu kelompok ini menciptakan konflik diluar manajemen atas nama kepentingan masyarakat untuk mendapat keuntungan. Sekarang memanfaatkan konflik internal masuk di manajemen untuk mendapat keuntungan ekonomi yang lebih besar,” ungkap Cornelis, Minggu, 25 Februari 2024.
Cornelis menceritakan, pasca terbitnya Akta Perubahan Nomor: 03 tanggal 12-08-2022 berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang tidak sesuai prosedur, manajemen baru PT BMB secara sepihak memutuskan perjanjian kerjasama dengan CV Dua Putri (PT Dua Putri Sinarlapan).
Padahal kata Cornelis, perjanjian kerja tersebut lahir dan disepakati bersama oleh para pemegang saham untuk mengatasi masalah permodalan di PT BMB. Salah satunya, menyepakati CV Dua Putri (PT Dua Putri Sinarlapan) sebagai pemasok tunggal TBS ke pabrik CPO. Kesepakatan ini bentuk kompensasi untuk CV Dua Putri sebagai penjamin pinjaman di bank untuk pendirian Pabrik CPO PT BMB itu sendiri.
“Semua kerjasama, mulai dari pemasok tunggal TBS ke pabrik, angkutan CPO dan TBS, hingga kerjasama pembangunan dan pemeliharaan kebun di putus secara sepihak. Sekarang manajemen baru PT BMB bekerjasama dengan kelompok tertentu mengambil alih semua kegiatan ekonomi di PT BMB. Padahal kelompok itu tidak punya andil apapun membangun PT BMB bahkan mereka paling getol menolak kesepakatan damai ini, karena takut kehilangan job,” beber Cornelis.
Dengan berakhir damai konflik internal para pemegang saham di PT BMB, Cornelis mengingatkan kepada pihak-pihak yang selama ini selalu melontarkan narasi negatif kepada dirinya agar berhenti. Karena apa yang dituduhkan itu sama sekali tidak benar. Dalam kesepakatan damai, bukan perusahaan yang dirugikan seperti yang dituduhkan tetapi saya dan pemegang saham mayoritas telah berjanji mengembalikan hak-hak saya, termasuk berjanji membayar utang perusahaan kepada saya yang nilainya puluhan miliar.
“Narasi negatif yang dibangun selama ini, tidak saja menghancurkan wibawa dan martabat saya sebagai pribadi, tetapi juga keluarga besar saya. Saya difitnah korupsi uang perusahaan ratusan miliar, merampas PT BMB hingga sampai dikatakan pemilik saham kosong dan hanya sebagai sopir pejabat. Sungguh-sungguh tuduhan dan fitnah yang keji dengan memutar balik fakta,” tegas Cornelis.
“Anehnya, yang paling kencang menghembuskan tuduhan dan fitnah ini justru datangnya dari pihak luar PT BMB. Seakan-akan mereka lebih mengetahui dari saya sebagai pendiri dan pemilik saham di PT BMB. Kelompok ini juga yang tidak menerima kesepakatan damai, karena selama ini mereka memanfaatkan konflik untuk keuntungan ekonomi pribadi dan kelompoknya,” timpal Cornelis.
Penulis: cnb Editor: alfrid u gara