Bed Pasien COVID-19 Penuh, RS di Medan Dirikan Tenda Darurat

canalberita.com — Rumah Sakit Hermina Medan, Sumatera Utara, mulai mendirikan tenda untuk perawatan pasien COVID-19. Hal itu dilakukan lantaran ketersediaan kamarnya penuh.

Pantauan detikcom, Senin (9/8/2021), tenda itu dipasang tepat di belakang rumah sakit tersebut. Ada dua tenda yang dipasang. Terlihat juga ada tenaga kesehatan berdiri di depan pintu masuk tenda tersebut.

“Kita memang di areal belakang rumah sakit kita memang mendirikan tenda ya. Tujuan mendirikan tenda itu adalah kita memang dari sisi alur pelayanan untuk pasien yang dengan indikasi COVID-19 dengan pasien yang non COVID-9 kita pisahkan jalurnya. Jadi kita menghindarkan supaya terjadinya penularan di antara sesama masyarakat yang berkunjung. Jadi kami memang di belakang menyediakan tenda dan kami baru menambah kapasitas untuk tenda,” kata Manager Marketing RSU Hermina, Andrew Richi kepada wartawan, Senin (9/8/2021).

Andrew menjelaskan tenda itu dibangun lantaran jumlah pasien yang datang ke rumah sakit itu meningkat. Dia menyebut rata-rata setiap harinya 5 hingga 6 orang yang tercatat dalam waiting list.

“Karena memang saat ini kita itu, jumlah pasien yang datang ke RS dengan indikasi COVID- 19 itu memang meningkat . Dan kita rata-rata perhari itu bisa 5 sampai 6 pasien itu waiting list. Karena memang ruang perawatannya juga penuh,” ucap Andrew.

“Karena waiting list penuh kan kita tidak mungkin membiarkan pasien terlantar, jadi kami memutuskan untuk menambah tenda supaya pasien-pasien yang tidak bisa menemukan rujukan ke RS lain karena RS lain penuh, bisa sementara untuk menunggu di situ untuk perawatan pasien yang di atas pulang atau dapat rujukan dari RS lain,” lanjutnya.

Andrew mengungkapkan di RS Hermina ada 60 tempat tidur yang disediakan untuk pasien COVID-19, termasuk ICU. Semuanya, saat ini masih penuh mulai 1 bulan yang lalu.

“Kita di sini ada 60 tempat tidur termasuk ICU. Masih penuh, sekitar 1 bulan lebih. Hampir rata-rata, kita harian itu 5 sampai 6 pasien itu harus mengantre di IGD COVID karena memang kita nggak dapat rujukan ke RS lain kebetulan penuh juga semua,” ucap Andrew.

Untuk saat ini, tenda itu dijadikan sebagai IGD khusus COVID. Ada 9 orang yang dirawat di dalam tenda itu. Mereka adalah pasien yang suspect dan konfirmasi.

“Iya. Kita kalau untuk yang pertama, yang awal ada 4 tempat tidur. Sekarang kita tambah lagi 5 kapasitas tempat tidur di yang baru. 9 yang ada di tenda itu. Suspect dan konfirmasi,” ucap Andrew.

Selanjutnya, Andrew menyebut tenda itu dibangun dengan waktu yang berbeda. Tenda pertama dibangun sudah lama sementara satunya lagi pada tanggal 1 Agustus lalu.

“Kalau yang tambahan ini tanggal 1 Agustus kemarin kita dirikan. Kalau tenda yang pertama itu sudah lama,” pungkas dia.

 

(Sumber: detik.com)