Harga Minyak Sawit Turun 1,36%, Menyusul Ekspor CPO Indonesia yang Lebih Tinggi

KUALA LUMPUR, vanalberita.com– Harga minyak sawit di Bursa Berjangka Malaysia tercatat turun lebih dari 1% pada Rabu (29/6/2022), telah menghentikan reli kenaikan harga sebelumnya selama dua hari, menyusul adanya kenaikan kuota ekspor CPO dari perusahaan sawit di Indonesia.

Dilansir Reuters, kontrak minyak sawit acuan FCPOc3 untuk pengiriman September 2022 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun RM 68  per ton, atau turun sekitar 1,36%, menjadi RM 4.921 (US$ 1.118,92) per ton pada awal perdagangan.

Sebelumnya, dalam audensi asosiasi minyak goreng ke Kementerian Perdagangan pada Senin (27/6/2022) terungkap, bakal ada kompensasi bagi produsen minyak goreng sawit yang membantu pemerintah menyiapkan minyak goreng kemasan sederhana. Kompensasi tersebut berupa pemberian kuota ekspor minyak sawit mentah (CPO), demikian dalam rilis resmi yang diterima InfoSAWIT.

Kementerian Perdagangan meyakini, dengan dibukanya keran ekspor CPO ini, maka kebutuhan CPO akan meningkat dan tentunya juga akan berdampak pada kebutuhan pasokan tandan buah segar (TBS) sawit dari petani.

Sementara, kontrak soyoil teraktif Dalian, DBYcv1 naik 0,5%, sementara kontrak minyak sawit DCPcv1 naik 0,8%. Harga kedelai di Chicago Board of Trade BOcv1 turun 1,1%.

Analis teknis Reuters Wang Tao mencatat, harga minyak kelapa sawit mungkin berada pada level RM 4.742 per ton, tercatat meningkat setelah sebelumnya mengalami harga yang cukup rendah di RM 4.493 per ton.

Sumber: infosawit.com