Harga TBS Kelapa Sawit di Bengkulu Anjlok Rp1.800/Kg

canalberita.com–Harga jual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat pabrik di Bengkulu kembali anjlok ke harga Rp1.800 per kilogram (kg) setelah selama beberapa bulan harga jual sempat stabil di angka Rp2.000 per kg.

Kepala Dinas Tananam Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu Ricky Gunarwan mengatakan, penurunan harga yang cukup signifikan ini dipengaruhi turunnya harga Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit ditingkat dunia.

“Memang sekarang harga jualnya anjlok, turun lumayan jauh dengan harga sekitar Rp1.800 per kilogram. Ya kita mengikuti harga di pasar dunia yang sekarang memang turun,” katanya dikutip dari Antara, Minggu, 4 Juli 2021.

Menurut dia penetapan harga jual TBS kelapa sawit ditingkat pabrik yang dirilis setiap bulan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu memang mengacu pada harga jual ditingkat dunia.

Salah satu yang menyebabkan turunnya harga jual tersebut yakni menurunnya permintaan CPO dari pasar dunia, terutama dari negara-negara yang selama ini menjadi langganan tujuan ekspor seperti Eropa dan India karena terdampak pandemi covid-19.

“Harga TBS pada Mei lalu ditetapkan Rp2.104 per kilogram atau naik Rp200 dari April 2021. Sebelumnya kita optimis harga bakal stabil tapi ternyata permintaan pasar internasional turun jadi kita harus mengikuti,” paparnya.

Ricky menjelaskan salah satu upaya yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk kembali menstabilkan harga jual TBS kelapa sawit ini yaitu dengan meningkatkan suplai dalam negeri, salah satunya yaitu untuk memenuhi permintaan pembuatan bio solar B20 dan B30 sebagai bahan bakar minyak (BBM).

Menurutnya, dengan adanya program tersebut maka dimungkinkan penjualan TBS kelapa sawit dari petani lokal tidak lagi bergantung dengan harga CPO tingkat dunia sehingga harga jual di daerah bisa tetap stabil.

“Di Provinsi Bengkulu terdapat 30 perusahaan pengolahan CPO yang tersebar mulai dari Kabupaten Mukomuko hingga Kabupaten Kaur sehingga kami optimis harga TBS ini bisa stabil,” katanya.

Sumber: medcom.id