Ini Penyebab Kiki Fatmala Meninggal

CANALBERITA.COM- Artis Indonesia era 1990-an, Kiki Fatmala, meninggal dunia akibat kanker paru-paru stadium empat, Jumat (1/12/2023).

Menurut pernyataan keluarga, artis yang namanya melambung usai membintangi Si Manis Jembatan Ancol (1996) itu sempat menjalani pengobatan kanker di Singapura. Namun, perjuangan Kiki berakhir hari ini.

“Dengan kesedihan mendalam dan hati yang berat, kami ingin mengumumkan berpulangnya yang tercinta Kiki Fatmala, yang bukan hanya anggota terkasih keluarga kami tetapi juga seorang sahabat yang dikenal oleh banyak orang,” tulis pihak keluarga, dikutip dari CNN Indonesia.

“Kiki Fatmala meninggal dunia pada 1 Desember 2023 pada usia 56 tahun, karena komplikasi akibat kanker,” ungkap keluarga.

Lantas, apa itu kanker paru-paru yang menjangkit Kiki Fatmala?

Melansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), kanker paru-paru adalah kondisi ketika sel kanker tumbuh secara tidak terkendali di dalam jaringan paru. Umumnya, sel kanker tersebut dipicu oleh karsinogen atau zat yang dapat menimbulkan kanker dalam jaringan hidup, seperti rokok.

Menurut data Global Burden of Cancer (GLOBOCAN) 2020, jumlah kasus baru kanker paru menempati urutan ke-3 di Indonesia, yakni 8,8 persen. Kanker paru adalah jenis kanker yang paling banyak menjangkit laki-laki, yakni 14,1 persen.

“Kanker paru sebagai jenis penyakit kanker dengan prognosis paling buruk, yaitu rendahnya angka tahan hidup dibandingkan dengan jenis kanker lainnya,” tulis Kemenkes, dikutip Jumat (1/12/2023).

“Ada banyak faktor yang mempengaruhi prognosis tersebut, seperti jenis sel kanker, staging penyakit pada saat ditemukan, tampilan umum, dan terapi yang diberikan,” lanjut Kemenkes.

Menurut Kemenkes, pasien yang menjalani pengobatan kemoterapi ketika kondisi stadium empat memiliki angka harapan hidup hingga 10 bulan ke depan. Namun, jika kanker paru tidak diobati, angka harapan hidup diperkirakan hanya tiga bulan.

Lantas, apa saja gejala kanker paru-paru?

  • Batuk-batuk dengan atau tanpa dahak, biasanya dahak putih dan/atau dahak purulen (dahak yang sangat pekat dan kental akibat infeksi bakteri)
  • Batuk darah
  • Sesak napas
  • Suara serak
  • Sakit dada
  • Sulit atau sakit saat menelan
  • Muncul benjolan di pangkal leher
  • Muka dan leher sembab yang terkadang disertai sembab lengan dengan nyeri

“Tidak jarang yang pertama terlihat adalah gejala atau keluhan akibat metastasis di luar paru, seperti kelainan yang timbul karena kompresi hebat di otak [dan] pembesaran hepar atau patah tulang kaki,” tulis Kemenkes.

Menurut Kemenkes, penderita kanker paru juga berpotensi mengalami gejala dan keluhan yang tidak khas, yakni berat badan berkurang, nafsu makan menghilang, dan demam yang hilang timbul.

Sumber: cnbcindonesia.com