Jokowi Teriak RI Kekeringan Uang, Pengusaha: Parah!

JAKARTA,CanalBerita-Kalangan dunia usaha mengamini pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal peredaran uang di Indonesia makin kering. Ini menambah derita pengusaha padahal baru pulih dari pandemi covid-19.

“Parah, ya rasa dong masa gak rasa, ya rasalah itu kan,” ungkap Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani saat ditemui di Hotel St Regis, Jakarta, Kamis (30/11/2023).

Shinta menjelaskan, selepas pandemi covid-19, dunia usaha beranjak pulih seiring dengan mobilitas kembali normal. Kemudian perang Rusia dan Ukraina meletus, dunia kembali geger dan Indonesia juga terkena dampaknya.

Inflasi dunia melonjak dan banyak negara menaikkan suku bunga acuan mengikuti arah dari Amerika Serikat (AS). Rupiah alami teknanan berat hingga melemah cukup dalam. Ada kenaikan harga pangan yang juga memperburuk daya beli masyarakat.

“Jadi sebenarnya dengan kondisi sekarang riil sektor kan permasalahannya bertubi-tubi,” papar Shinta.

Pasar ekspor, kata Shinta tidak bisa diandalkan. Mengingat negara tujuan utama ekspor Indonesia sedang dalam pelemahan ekonomi. Amerika Serikat, China, Jepang adalah tiga di antaranya. “Pasar ekspor kita juga menurun signifikan, kita kan sangat bergantung pada pasar dalam negeri,” terangnya.

Di tengah banyaknya masalah tersebut, dunia usaha juga diterpa sulitnya pembiayaan. Bank, menurutnya cenderung lebih memilih menyimpan dana di instrumen yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Bank Indonesia (BI).

Pada 2023, Kemenkeu menerbitkan 8 SBN ritel dengan realisasi sementara Rp102 triliun. Sementara BI merilis Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI).

“Jadi bisnis itu memang lagi sulit,” tegas Shinta.

Sumber: cnbcindoensia