Pabrik Kelapa Sawit Berbasis Model Steamless, Penuhi Aspek Lingkungan

JAKARTA, Canal BeritaTriple bottom line yang mendasari paradigma green growth economic terdiri dari unsur people, profit dan planetPeople, artinya bahwa tidak boleh ada eksploitasi manusia pada pemanfaatan sumber daya alam karena pada esensinya pemanfaatan sumber daya alam harus dapat dipergunakan untuk kesejahteraan sebanyak mungkin manusia. Planet, artinya pemanfaatan sumber daya alam tidak boleh merusak lingkungan atau menyebabkan penurunan kualitas lingkungan (degradasi lingkungan).

Pada aspek planet inilah terletak esensi restorasi lingkungan dari pemanfaatan sumber daya alam, jadi dalam paradigma green growth economic, bahwa sumber daya alam tidak sekedar dieksploitasi tetapi juga dibarengi dengan tindakan restorasi sebagai bentuk pemulihan kualitas lingkungan. Aspek ini mewakili pemaknaan istilah ‘green’ dalam paradigma green growth economic.

Unsur terakhir adalah profit, yang artinya pemanfaatan sumber daya alam harus dapat mendatangkan keuntungan secara ekonomis. Pada esensinya pemanfaatan sumber daya alam harus dapat dipergunakan untuk kesejahteraan sebanyak mungkin masyarakat. Unsur ini mewakili pemaknaan ‘growth economic’ dalam paradigma green growth economic. T

erlihat bahwa paradigma profit oriented (single bottom line) sudah mulai digantikan dengan paradigma green growth economic yang terdiri dari triple bottom line.

Pabrik kelapa sawit (PKS) berbasis model steamless secara linier telah menjawab apa yang diamanatkan dalam pedoman green growth economic yang selanjutnya juga diadopsi dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2020 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Linieritas PKS dengan model steamless dengan proyek strategis nasional dan paradigma green growth economic sebenarnya telah diteliti oleh Nu’man Abdul Hadi ett all dan hasilnya telah dipublikasikan dalam American Journal of Engineering and Applied Sciences (2012,5(2),128 -131).

Linieritas PKS dengan model steamless dengan paradigma green growth economy dan efektifitas pengelolaan PKS berbasis steamless ini terlihat dari pengelolaan PKS tanpa uap yang tidak membutuhkan air sehingga terdapat fleksibilitas dalam lokasi dan luasan (karena tidak membutuhkan sumber air). Dampak positif turunannya adalah selain hemat energi, mengingat penggunaan steam dan boiler membutuhkan energi yang besar juga dapat menghemat biaya logistic karena fleksibilitas lokasi tersebut. Secara ekonomis oil extraction rate (OER) dari PKS berbasis steamless menghasilkan OER 2-3 persen lebih tinggi dibanding PKS konvensional.

Demikian juga pengelolaan PKS dengan model steamless ini juga menjawab berbagai persoalan lingkungan. Dalam PKS berbasis steamless ini tidak menghasilkan limbah cair sehingga selain tidak memerlukan investasi dan biaya pengelolaan limbah disamping pada akhirnya juga tentu akan sangat berdampak signifikan pada emisi Co2 yang dihasilkan. Selanjutnya PKS dengan model steamless juga akan menghasilkan produk yang lebih baik yakni tingkat impurities yang rendah sehingga akan menghasilkan kualitas bahan makanan (food grade) yang lebih baik dengan harga yang lebih premium.

 

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Canalberita.com dengan infosawit.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, 
grafis,  video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab infosawit.com.