Harga CPO Diprediksi Bakal RM 2.500 Per Ton Pada Akhir Desember

AGRA, Canal Berita — Harga minyak sawit Malaysia diprediksi bakal melorot hingga ke RM 2.500 (US$ 547.29) per ton pada akhir Desember, lantaran adanya peningkatan produksi, melemahnya permintaan dan perlambatan ekonomi dunia.

Diungkapkan analis komoditas sekaligus Direktur Godrej International, Dorab Mistry, memprediksi harga minyak sawit mentah patokan Malaysia FCPOc3 akan turun menjadi RM 3.000 (US$ 656.74) per ton pada akhir September 2022dan terus jatuh ke level terendah sejak pertengahan Juli hingga akhir tahun 2020.

Sebelumnya, kontrak  harga naik ke rekor tertinggi pada bulan Maret, melampaui RM 7.000 (US$ 1.532,23), setelah invasi Rusia ke Ukraina memicu kekurangan minyak nabati global, namun harga terkoreksi hampir 50% setelahnya.

Harga tinggi telah menyebabkan kehancuran permintaan dan rendahnya produksi yang terlihat pada awal tahun sekarang telah pulih dengan kuat,” kata Mistry pada konferensi Globoil di Agra, India, seperti dilansir Nasdaq.

Mistry mematok produksi Malaysia pada 2022 naik menjadi 18,2-18,5 juta ton, dibandingkan tahun lalu yang mencapai 18,1 juta ton. Sementara eskpor minyak sawit dari produsen terbesar Indonesia terlihat meningkat sebesar 3 juta ton.

Ke depan, Mistry memperkirakan suku bunga dan resesi akan menjadi pendorong harga utama. “Begitu pasar menyadari bahwa inflasi telah ditaklukkan, kita kemungkinan akan melihat pemulihan di pasar ekuitas – mungkin dalam dua bulan terakhir tahun ini,” kata Mistry.

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Canalberita.com dengan infosawit.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, 
grafis,  video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab infosawit.com.