Selama Juli 2022 Ekspor Pertanian Meningkat, Termasuk Diantaranya Minyak Sawit

JAKARAT,canalberita.com Kinerja ekspor Indonesia pada Juli 2022 mencapai US$ 25,57 miliar, atau turun 2,20 persen dibandingkan dengan ekspor bulan sebelumnya (Month on Month/MoM). Secara kumulatif, ekspor selama periode Januari—Juli 2022 mencapai US$ 166,70 miliar, atau naik 36,36 persen dibanding periode yang sama tahun 2021.

Kinerja ekspor yang menurun di bulan Juli 2022 dipicu oleh turunnya ekspor sektor migas sebesar 11,24 persen (MoM) dan industri pengolahan yang turun sebesar 4,45 persen (MoM). Namun demikian, ekspor sektor pertanian masih menunjukkan kenaikan sebesar 4,27 persen (MoM), begitu pula dengan sektor pertambangan yang meningkat sebesar 6,61 persen (MoM).

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyampaikan, beberapa produk nonmigas yang mengalami peningkatan signifikan di bulan Juli 2022 yaitu pulp dari kayu (HS 47) dengan peningkatan sebesar 48,54 persen (MoM); tembakau dan rokok (HS 24) sebesar 14,48 persen (MoM); bahan kimia anorganik (HS 28) sebesar 9,87 persen (MoM); tembaga dan produknya (HS 74) sebesar 8,34 persen (MoM); kopi, teh, dan rempah (HS 09) sebesar 7,40 persen (MoM); serta lemak dan minyak hewani/nabati termasuk minyak sawit (HS 15) sebesar 5,31 persen (MoM).

“Khusus untuk kenaikan ekspor produk lemak dan minyak hewani/nabati termasuk minyak sawit (HS 15) sebesar 5,31 persen atau senilai US$ 3,56 miliar, hal ini merupakan dampak dari sejumlah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah,” imbuh Mendag Zulkifli Hasan dalam keterangan resmi diterima InfoSAWIT, Rabu (17/8/2022).

Sejumlah kebijakan tersebut, lanjut Mendag Zulkifli Hasan, yaitu kebijakan flush out yang masih berlaku sampai 31 Juli 2022, kebijakan rasio pengali besaran volume ekspor terhadap distribusi kebutuhan dalam negeri dinaikkan dari 1:5 menjadi 1:7 mulai 4 Juli 2022 berdasarkan Kepdirjen Daglu Nomor 13 tahun 2022; tarif pungutan ekspor ditiadakan mulai 15 Juli 2022 sampai 31 Agustus 2022 berdasarkan PMK 115 tahun 2022, serta kebijakan rasio pengali besaran volume ekspor terhadap distribusi kebutuhan dalam negeri dinaikkan dari 1:7 menjadi 1:9 mulai 29 Juli 2022 berdasarkan Kepdirjen Daglu Nomor 14 tahun 2022.

Lebih lanjut, Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan, ekspor nonmigas Indonesia pada Juli 2022 masih menunjukkan penguatan pada sebagian besar negara mitra dagang utama. Pertumbuhan ekspor nonmigas tertinggi terjadi ke Polandia yang tumbuh mencapai 106,68 persen MoM, diikuti Spanyol (59,49 persen), Hongkong (25,95 persen), Taiwan (19,51 persen), dan Uni Emirat Arab (15,36 persen). Jika ditinjau menurut kawasan, kenaikan terbesar terjadi pada ekspor ke Afrika Tengah yang tumbuh 106,05 persen, diikuti dengan Karibia (73,24 persen) dan Asia Tengah (55,36 persen).

“Kenaikan ekspor nonmigas Indonesia ke sejumlah kawasan pada Juli 2022 merupakan indikasi positif dampak kebijakan perdagangan internasional Indonesia pada awal semester II 2022 ini,” tegas Mendag Zulkifli Hasan.

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Canalberita.com dengan infosawit.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, 
grafis,  video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab infosawit.com.