Metamorfosa Jawaban Ganjar soal Pencapresan

JAKARTA, canalberita.com-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo jadi salah satu tokoh yang masuk bakal calon presiden (bacapres) hasil rakernas Partai NasDem. Menanggapi hal itu, Ganjar awalnya tegas menyatakan ‘saya PDIP’.

Namun, jawaban itu kini sedikit berubah. Belakangan Ganjar meminta agar persoalan dirinya terpilih jadi salah satu bacapres NasDem didialogkan oleh Ketua Umum PDIP dan Ketua Umum NasDem.

Ditarik ke belakang, Ganjar Pranowo sempat buka suara saat pertama kali mengetahui dirinya terpilih atas hasil rakernas NasDem sebagai salah satu bacapres yang mungkin diusung NasDem. Ganjar saat itu berterima kasih sekaligus menekankan dirinya kader PDIP.

“Saya terima kasih mendapat kehormatan itu tapi saya PDI Perjuangan,” kata Ganjar di Sekolah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (16/6) lalu.

Dia juga tak mau ambil pusing jika nantinya ada partai lain yang melamarnya sebagai calon presiden untuk diusung. Dia kembali menyebut dirinya merupakan bagian dari PDIP.

“Apa itu lamaran-lamaran emang mau nikah apa,” ucapnya.

“Ya wong saya partainya PDI Perjuangan, ini aja markasnya PDI Perjuangan,” sambungnya.

Untuk diketahui rakernas NasDem sebetulnya juga menghasilkan nama lainnya. selain Ganjar, nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa juga jadi pilihan.

Ganjar Anggap Megawati Orang Tuanya

Tak hanya menegaskan dirinya PDIP, Ganjar juga menjawab jadi salah satu bacapres NasDem dengan memastiknya dirinya sangat menghormati Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ganjar menegaskan akan melaksanakan saran-saran dan regulasi yang telah ditetapkan Megawati sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan.

“Saya ini orang yang didik untuk sangat hormat dengan orang tua, maka saya sangat menghormati orang tua, termasuk orang tua saya di partai. Orang tua saya sekarang sudah tiada, sekarang orang tua saya ya Bu Mega,” kata Ganjar dikutip dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/6).

Ganjar menuturkan Megawati sering memberikan masukan dan pengarahan kepada para kader PDI Perjuangan, termasuk pada dirinya. Jika salah satu kadernya melakukan kesalahan, ungkap Ganjar, Megawati tak segan memberikan peringatan atau teguran dengan keras.

“Kalau saya salah ya biasanya dijewer, diperingatkan. Hayo, awas kamu ya. Tapi kalau kita bisa menjalankan aturan itu dengan baik, tentu beliau-beliau juga akan senang karena anak-anaknya bisa bekerja dengan baik. Itulah saya sangat hormat dan regulasi-regulasi yang ada juga mesti kita ikuti termasuk saran-saran beliau,” ungkap Ganjar.

Terkait namanya yang masuk bursa capres NasDem, Ganjar mengatakan setiap partai memiliki mekanisme tersendiri secara internal. Hal serupa juga berlaku di PDI Perjuangan.

“Saya menghormati dan tentu saja terima kasih. Tapi setiap partai punya aturan termasuk PDI Perjuangan yang punya mekanisme, peraturan, tata cara sesuai AD/ART. Untuk soal ini, PDI Perjuangan sudah jelas, ini hak prerogatif Ketua Umum,” jelas Ganjar.

NasDem Tak Ambil Pusing

Kala itu, respons Ganjar Pranowo soal ‘saya PDIP’ pun ditanggapi Partai NasDem. Partai NasDem tak ambil pusing terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang memberi kode menolak jadi capres selain dari PDIP.

“Menolak dan menerima kan haknya masing-masing, tidak ada masalah apa pun, semua baik-baik saja,” kata Bendahara Umum DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni saat dihubungi, Kamis (30/6).

Sahroni memastikan tidak akan ada kekecewaan dari NasDem meskipun Ganjar menolak diusung sebagai capres oleh NasDem. Dia menegaskan Ketum Partai NasDem Surya Paloh merupakan pribadi yang bijak dan profesional menghadapi segala suasana.

“Ketua umum kami sangat bijak dengan segala suasana, beliau sangat profesional dalam bersikap,” ucapnya.

PDIP: Dalam Hati Siapa yang Tahu

Salah satu Politisi Senior PDIP Hendrawan Supratikno juga turut menanggapi jawaban Ganjar ‘saya PDIP’. Isyarat penolakan itu justru diibaratkan dalam hati siapa yang tahu.

“Untuk hal-hal yang menyangkut isi hati, sanubari, orang lain hanya menduga-duga saja. Seperti pepatah, ‘dalam laut bisa diukur, dalam hati siapa tahu’,” kata Hendrawan kepada wartawan, Kamis (30/6)

Meski demikian, Hendrawan menganggap Ganjar sebagai kader senior PDIP. Hendrawan meyakini kader senior seperti Ganjar memahami AD/ART partai hingga mekanisme pencapresan di PDIP.

“Yang saya tahu, GP adalah kader senior. Dia tentunya sangat mengerti AD/ART partai, putusan kongres dan rakernas, tradisi partai, dan mekanisme pencalonan paslon pilpres,” tutur Ketua Bidang Perekonomian DPP PDIP 2014-2019 itu.

Ganjar Minta Pimpinan Parpol Berdialog

Kini, sikap Ganjar perlahan berubah. Ganjar saat ini menyampaikan harapan agar Ketum PDIP dan Ketum NasDem berdialog politik soal nama dirinya jadi salah satu bacapres NasDem.

Seperti dilansir detikJateng, Ganjar sempat berbicara bahwa dirinya punya rumah yaitu PDI Perjuangan sehingga harus ada izin dari ‘ibu’ yang mengacu kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Atas hal itu, Ganjar mengatakan secara etika politik hal tersebut harus dibahas secara kepartaian dan para pimpinan yang berdialog.

“Ya etik politiknya karena saya PDI Perjuangan akan lebih baik kalau secara institusi, secara kepartaian, pimpinannya berdialog. Itu menurut saya sesuatu yang bisa dijadikan etik politik untuk komunikasi,” kata Ganjar dilansir detikJateng, Rabu (6/7/2022).

Ganjar juga mengaku tidak tahu soal kemungkinan PDIP berkoalisi di Pilpres 2024. Dia menegaskan dirinya bukan pengurus partai sehingga tidak mengetahui hal itu.

“Saya belum tahu kan saya bukan pengurus partai jadi belum tahu juga. Koalisi yang menentukan kan ya pengurus partai kan,” tegasnya.

Jawaban terbaru Ganjar ini berkembang dari sebelumnya. Awalnya, saat berada di Sekolah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (16/6) lalu, Ganjar hanya menjawab singkat dia adalah kader PDI Perjuangan.

Apakah Ganjar Kemajon?

Sejumlah pihak dari PDIP dan NasDem lalu merespons sikap terbaru Ganjar Pranowo. Apakah PDIP dan NasDem menilai Ganjar lancang atau kemajon seperti yang pernah diungkap oleh Ketua PDIP Bambang Wuryanto?

Saat ditanya soal jawaban Ganjar, anggota Fraksi PDIP DPR Masinton Pasaribu merespons normatif. Dia mengingatkan agar seluruh kader PDIP tertib dalam barisan.

“Semua kader diwajibkan tertib dalam barisan, keputusan politik pemilu 2024 menunggu instruksi partai melalui Ketua Umum dan DPP PDI Perjuangan. Di PDI Perjuangan dikenal dengan 3 pilar kepartaian dan semua kader saat ini berfokus pada tugas masing-masing. Misal sebagai kepala daerah fokuslah pada pemajuan pembangunan daerahnya,” kata Masinton kepada wartawan, Rabu (6/7/2022).

Di sisi lain, NasDem juga tak menganggap Ganjar kemajon. Bagi Ketua DPP NasDem Willy Aditya, Ganjar malah menunjukkan kesopanan karena berharap pembahasan namanya melalui pimpinan partai.

“Nggak (kemajon, red). Itu bentuk manner. Ya sudah seharusnya begitu sebagai seorang kader yang dibesarkan oleh partai. Siapa pun jika menjadi Ganjar juga akan berharap agar ketum memberi izin. Begitu kan organisasi yang benar,” ujar Willy, saat dihubungi terpisah.

Willy mengatakan NasDem juga telah melempar sinyal pendekatan ke PDIP. Namun, dia bicara kemungkinan sinyal tersebut tidak sampai sehingga belum terlaksana.

“Ya kalau orang pendekatan kan kita sudah kasih kode, sudah kita kasih sinyalnya. Mungkin sinyal itu belum sampai atau belum ditangkap dengan baik,” ucapnya.

Lantas sebetulnya apa maksud Ganjar?

Sumber: detiknews