DPR Dorong Bea Keluar dan Pungutan Ekspor Distop Sementara, Untuk Naikan Harga TBS Sawit

JAKARTA, canalberitaa.com- Semakin merosotnya harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit telah memukul perekonomian masyarakat di Indonesia yang hidupnya bergantung dari komoditas sawit. Sebab itu sejumlah petani kelapa sawit swadaya anggota Serikat Petani Kelapa Sawit dari beberapa wilayah di Indonesia, yakni Sumatera dan Kalimantan berkesempatan bertemu dengan Anggota Komisi IV DPR RI, Bambang Purwanto.

Pada kesempatan tersebut petani sawit swadaya mengeluhkan harga TBS Sawit yang kian hari kian merosot tajam, kendati ekspor minyak sawit sudah kembali di genjot paska pembukaan keran ekspor pada Mei lalu.

Menerima keluhan dari petani tersebut, Bambang menyampaikan mewakili Komisi IV DPR – RI, bahwa saat ini DPR RI sedang mendorong pemerintah untuk menghentikan sementara Pungutan Ekspor dan Bea Keluar (BK) CPO.

Langkah ini sesuai dengan kajian SPKS, bahwasannya penurunan harga TBS sawit saat ini diakibatkan oleh tingginya Pungutan Ekspor yang dikumpulkan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Besarnya Bea Keluar (BK) CPO.

“Semoga perjuangan sahabat petani sawit ini memberikan hasil yang baik dan bermanfaat bagi Petani Sawit di Indonesia,” demikian ungkap Ketua SPKS Rokan Hulu, Yusro Fadly, yang dikutip InfoSAWIT dari laman faceboknya, Rabu (6/7/202).

Sumber: infosawit.com