Pengembangan Pariwisata Labuan Bajo Memasuki Kesepakatan Baru

canalberita.com — Masa depan pariwisata Labuan Bajo akan memasuki tingkatan baru setelah ditandatangani kesepakatan kerja sama secara virtual oleh Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah Ni Wayan Giri Adnyani, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi, Vikaris Jenderal Keuskupan Ruteng Alfons Segar, serta disaksikan Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina belum lama ini.

Tujuan kesepahaman ini untuk membangun pariwisata di Labuan Bajo yang lebih optimal, holistik, bertumpu pada kearifan lokal, menyejahterakan rasa keadilan, pariwisata berkelanjutan, sekaligus menyokong pariwisata lokal yang lebih bermartabat untuk masyarakat sekitar.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang menyaksikan penandatanganan ini menyampaikan Labuan Bajo termasuk dalam salah satu dari lima DPSP yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Prioritas adalah sesuatu yang penting dan harus disegerakan karena saat ini Labuan Bajo sedang bersiap menjadi tuan rumah dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dan ASEAN Summit 2023,” kata Menko Luhut dalam pertemuan virtual tersebut seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya Senin (13/9/2021).

Menurut luhut, kunci utama pengembangan DPSP Labuan Bajo adalah sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan kompeten. Untuk itu diperlukan peran gereja melalui Keuskupan Ruteng. Dia berharap agar pihak gereja mampu menyampaikan pesan-pesan lebih disiplin kepada masyarakat Flores dalam mencegah penyebaran virus Covid-19 agar pariwisata di Labuan Bajo lebih optimal.

“Kita harus banyak melakukan perbaikan, terutama di bidang SDM, dan menurut saya peran gereja itu sangat penting dalam mendisiplinkan masyarakat agar lebih bisa berkarya dan bisa membantu agar membuat pariwisata di Labuan Bajo lebih maju dan tetap aman,” lanjut Menko Luhut.

Pada kesempatan yang sama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyampaikan bahwa penandatanganan nota kesepahaman merupakan sinergi kolaborasi dan kajian holistik demi masa depan pengembangan pariwisata di Labuan Bajo, Flores, NTT.

“Saya berharap penandatanganan dapat ditindaklanjuti untuk menguatkan strategi pengembangan DPSP Labuan Bajo, sesuai konsep 3G dari Kemparekraf yaitu gerak cepat (gercep), gerak bersama (geber), dan menggarap semua potensi (gaspol) untuk kebangkitan pariwisata kita,” tutur Menteri Sandiaga.

Sementara Uskup Siprianus Hormat dari Keuskupan Ruteng juga ikut mengungkapkan dasar utama penandatanganan nota kesepahaman tersebut adalah simpul yang ingin mempersatukan pemerintah dan gereja dalam mewujudkan kesejahteraan umum, kebahagiaan, dan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat.

Di kesempatan yang sama Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina megungkapkan bahwa pemerintah daerah telah mengusulkan program pengembangan pariwisata berkelanjutan agar bisa mengintegrasikan antara atraksi, industri pariwisata, dan masyarakat.

“Nantinya kita akan selalu melibatkan seluruh lapisan warga lokal untuk bergotong-royong mempertahankan nilai-nilai adat dan budaya yang sudah ada. Koordinasi ini tidak akan mencapai tujuan yang kita harapkan tanpa adanya peran peran dari seluruh lapisan masyarakat khususnya warga lokal,.” ujar Shana Fatina.

 

Berita Satu