Memilih dan Memilah Benih Kelapa Sawit Unggul

Para petani sejatinya tidak perlu bingung saat memutuskan penggunaan benih unggul kelapa sawit varietas tertentu. Masing-masing varietas yang tersedia di pasar punya keunggulan. Adapun pilihan benih varietas  tertentu lantaran memiliki sifat khusus, seperti varietas Dura yang menghasilkan tandan berukuran jumbo.

Munculnya pengakuan bahwa varietas benih kelapa sawit tertentu memiliki keunggulan dibandingkan varietas lain, itu sahsah saja. Faktanya, benih sawit seperti varietas Dumpy (Dura Dumpy x Pisifera SP540) produksi PPKS Medan—dari 12 varietas unggul produksi lembaga ini—Memang dikenal memiliki keunggulan berupa produktivitasnyacukup tinggi.

Benih varietas Dumpy menghasilkan pohon tanaman dengan pertumbuhan  meninggi yang lamban dibandingkan varietas lain, namun ukuran tandannya relatif besar.

Sekelompok petani, terlebih yang kebunnya berada di lokasi berareal datar, sangat menyukai varietas ini lantaran didapat hasil tandan buah  segar (TBS) berukuran jumbo, bisa mencapai berat 35 kg/tandan.

Dibalik penggunaan benih kelapa sawit varietas tertentu ada pula maksud tertentu. Misalnya, varietas Dura akan menghasilkan TBS berukuran besar, sehingga secara kasat mata akan memberikan nilai tambah besar bagi petani. Tapi varietas ini menghasilkan cangkang buah (endokarp) yang tebal, juga daging buah (mesokarp) tidak gemuk sehingga kandungan minyaknya rendah (sekitar 18%). Hanya saja kelebihannya, kandungan minyak inti sawit/kernel (PKO) tinggi, mengingat daging kernel buahnya cukup tebal.

Dari fakta di lapangan, pabrikan (PKS) kurang suka dengan TBS dari pohon varietas Dura, sebab pemrosesan biji sawit bercangkang tebal dapat memperpendek usia mesin pengolah.

Berbeda dengan varietas Pisifera, yang bercirikan memiliki daging buah cukup tebal, tidak ada cangkang, sehingga menghasilkan minyak yang sangat tinggi. Jika orientasinya ingin mendapatkan hasil minyak sawit mentah (CPO) yang tinggi, tentu saja benih varietas ini layak dipilih.

Bagaimana dengan varietas Tenera yang merupakan benih hibrida hasil persilangan indukan Dura dan Pisifera? Varietas ini menghasilkan berondolan sawit dengan cangkang sedang, namun kandungan minyak lebih tinggi, sekitar 28-30%. Tipe ini dianggap benih terunggul, karena melengkapi kekurangan masing-masing induk, dengan cangkang buah yang tipis, namun bunga betinanya tetap fertil.

Sejumlah varietas Tenera unggul memiliki kandungan daging per buahnya cukup tinggi hingga mencapai 90%, juga kandungan minyak per tandan bisa mencapai 28%. Tak heran, Tenera diklaim sebagai varietas standar favorit tanaman komersial.

Jadi berdasarkan ketebalan cangkang, varietas Dura memiliki cangkang yang tebal dan tidak berserabut, Pisifera tidak bercangkang dan berserabut, serta Tenera mempunyai cangkang yang tipis dan  berserabut.

Bagi para pekebun, saatnya Anda  menentukan varietas benih sawit yang cocok dengan kondisi lahan, juga menimbang keuntungan berlabih dari masing-masing varietas unggulan. Anda yang memiliki areal yang curam, sebaiknya hindari penggunaan varietas Dura yang menghasilkan tandan berat, karena akan menyulitkan pemanenan dan pengangkutan tandan ke titik kumpul.

Tapi, Anda yang berkebun sawit di lahan berkelembaban tinggi dengan kurang penyinaran matahari seperti di dataran tinggi, sebaiknya menanam benih varietas bertajuk pendek, bertujuan untuk mengurangi serangan penyakit jamur dan mengatasi keterbatasan sinar mentari.

Lantaran setiap varietas memiliki beragam sifat generatif dan vegetatif, makanya penanaman kelapa sawit perlu dilakukan per varietas, dan tidak dianjurkan untuk dicampur, agar tanaman tumbuh seragam. Keseragaman pertumbuhan tanaman sangat menentukan produktivitas tanaman.

Sumber: infosawit.com