canalberita.com-Kehadiran industri perkebunan kelapa sawit PT Berkala Maju Bersama (BMB) di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah benar-benar membawa harapan baru bagi masyarakat sekitar.
Kehadiran BMB tidak saja membuka lapangan keja dan peluang bagi warga lokal yang ingin berkarir di perusahaan perkebunan kelapa sawit punya uluh itah (punya orang Dayak) itu, tetapi juga menyediakan sumber ekonomi alternatif bagi para petani kelapa sawit. Apalagi seperti saat ini menghadai pandemi Covid-19 yang serba sulit.
PT BMB juga siap bermitra dengan masyarakat yang ingin menggantikan tanaman sawitnya yang berada di usia tidak produktif dan perlu diremajakan kembali. Termasuk menggantikan tanaman lain yang dianggap tidak produktif dengan tanaman kelapa swit.
Hingga saat ini, sejak didirikan 10 tahun lalu oleh Cornelis Nalau Anton, PT BMB sudah bermitra dengan skema petani plasma di Kuala Kurun dan petani mandiri di Manuhing, masing-masing mengelola 3.000 hektar.
Menurut salah satu pemilik saham PT BMB ini, tujuan BMB bermitra tiada lain maksudnya yaitu untuk meningkatan kualitas hidup masyarakat lokal, terutama bidang ekonomi warga lokal dan mendukung pengelolaan kelapa sawit yang berkelanjutan di Indonesia.
Tak hanya itu, sejak pabrik pengolahan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) PT BMB beroperasi, lanjut putra asli Gunung Mas ini, masyarakat sekitar pabrik CPO BMB tak ada lagi hambatan dalam menjual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Hari ini panen, dijual dan hari itu juga menghasilkan cuan (uang).
“Sekarang petani kelapa sawit sudah tidak ada kesulitan lagi menjual TBS kelapa sawit. Hari ini panen, jual bahkan bisa diangkut dengan lanjung. Hari itu juga bisa menghasilkan uang,” tukas Cornelis, anak dari pasangan Nalau (ayah) dan Betsi ini.
(red/adv)
Tinggalkan Balasan