canalberita.com –  Paralimpiade Tokyo 2020 sudah resmi selesai pada 5 September 2020. Seluruh kontingen, termasuk Indonesia, telah menyelesaikan tugasnya tampil di pesta olahraga terakbar di dunia bagi penyandang disabilitas ini.

Sebuah torehan membanggakan diciptakan oleh Tim Merah Putih di ajang Paralimpiade 2020. Mereka berhasil finis di urutan 43 berkat raihan dua medali emas, tiga medali perak, dan empat medali perunggu.

Pencapaian ini melonjak drastis jika dibandingkan dengan Paralimpiade Rio de Janeiro 2016 lalu. Di mana Indonesia hanya menempati urutan 76 lantaran cuma meraih satu medali perunggu.

Prestasi ini jelas menjadi sejarah baru bagi Indonesia selama berpartisipasi di Paralimpiade. Tak cuma itu, seluruh koleksi medali yang didapat berhasil melampaui target yang dicanangkan NPC Indonesia.

Sebelum keberangkatan, NPC Indonesia menargetkan satu medali emas, dua perak dan dua perunggu. Nyatanya, para atlet bisa meraih lebih dari yang ditetapkan.

“Tiada kali lain yang dapat kita ucapkan selain bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas pencapaian yang telah kita raih. Alhamdulillah kita mampu mencapai target yang telah ditetapkan,” ucap Chef de Mission Kontingen Indonesia, Andi Herman, dalam rilis NPC Indonesia yang diterima VIVA.

“Kita telah melihat perjuangan atlet dalam upaya meraih medali tanpa kenal lelah dan mencapai hasil maksimal,” tambah dia.

Hasil ini sekaligus menjawab tantangan pemerintah yang tertuang dalam Desain Besar Olahraga Nasional, yang mana menargetkan Paralimpiade Indonesia bisa menembus posisi 40 besar pada Paralimpiade Paris 2024 mendatang. Justru, target masuk 40 besar justru telah dipenuhi di Paralimpiade 2020 ini.

“Dalam DBON, NPC telah membuat road map olahraga nasional hingga 2045 di mana NPC sudah mencanangkan masuk urutan 10 besar pada 2045. Untuk mencapai target itu kita harus melakukan pembinaan secara berkesinambungan,” jelas Wakil Sekretaris Jenderal NPC Indonesia, Rima Ferdianto.

“Untuk tahun ini target kita telah terlampaui sementara untuk tahun 2024, kita menargetkan tiga medali emas serta menargetkan lebih banyak cabang olah raga lagi yang tampil di Paris nanti,” tutur dia.

Selain akan mempertahankan tujuh cabor yang telah tampil di Paralimpiade 2020, NPC juga menargetkan ada tambahan dua cabor yakni boccia dan panahan untuk lolos ke Paralimpiade 2024.

(sumber: viva.co.id)

canalberita.com – Tim para-bulutangkis Indonesia pada Paralimpiade Tokyo 2020 memenangi tujuh dari sembilan pertandingan babak penyisihan grup yang bergulir di Yoyogi National Stadium, Jepang, Kamis 2 September 2021.

Ganda putri SL3-SU5 Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah membuka kemenangan wakil Indonesia setelah mengalahkan wakil Thailand Nipada Saensupa/Chanida Srinavakul pada laga pertama penyisihan Grup A dengan skor 21-9, 21-13.

Sayang, kemenangan tersebut gagal diikuti Hary Susanto yang turun pada pertandingan grup A tunggal putra SL4 melawan wakil Prancis Lucas Mazur. Pertandingan berakhir dengan kekalahan wakil Indonesia 3-21, 7-21.

Kemudian pada pertandingan selanjutnya, Indonesia menurunkan Fredy Setiawan pada pertandingan grup B tunggal putra SL4. Hasil positif diraih Fredy dengan mengalahkan wakil Korea Selatan Kyung Hwan Shin dengan skor 21-8, 21-9.

Pada pertandingan selanjutnya mempertemukan sesama wakil Indonesia di sektor tunggal putri SL4 antara Leani dan Khalimatus Sadiyah pada babak penyisihan Grup A. Pada pertandingan kali ini Leani berhasil meraih kemenangan dengan skor 21-14, 21-10.

Hasil positif juga diraih wakil Indonesia lainnya di sektor tunggal putra SU5 melalui Suryo Nugroho pada laga Grup A melawan wakil Polandia Bartlomiej Mroz dengan skor 21-13, 21-10.

Pun demikian dengan Dheva Anrimusthi yang juga melakoni pertandingan kedua di Grup A tunggal putra SU5 melawan Meril Loquette dari Prancis. Dheva menang dengan skor 21-10, 21-10.

Namun, hasil tersebut gagal diikuti wakil Indonesia selanjutnya Ukun Rukaendi. Turun di Grup A tunggal putra SL3 melawan wakil tuan rumah Daisuke Fujihara dengan skor 5-21, 18-21.

Setelah itu Khalimatus Sadiyah berhasil meraih kemenangan dari wakil Prancis Faustine Noel pada pertandingan Grup A tunggal putri SL4 dengan skor 21-18, 21-13.

Setelah itu Hary Susanto dan Leani Ratri Oktila menutup rangkaian pertandingan wakil tuan rumah dengan kemenangan. Mereka mengalahkan wakil Jerman Jan-Niklas Pott/Katrin Seibert dengan skor 21-7, 21-17.

(viva.co.id)