Ketua RT Ungkap Ferdy Sambo dan Istri Jarang Tinggal di Rumah Dinas
JAKARTA, canalberita.com–Ketua RT 05 RW 01 Kompleks Polri Duren Tiga, Seno Sukarto mengungkapkan bahwa Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo dan istri jarang tinggal di rumah dinas mereka yang menjadi lokasi insiden baku tembak di wilayah Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Seno mengaku mengetahui hal itu, sebab rumah Ferdy berjarak tak lebih 50 meter dari pos satpam Kompleks. Antara keduanya hanya dibatasi lapangan basket dan jalan kompleks.
“Jarang (tinggal), karena saya sering tanya kok sepi. Iya Pak, enggak ada. Satpam sering saya tanya, sekitar-sekitar ini kan gampang dilihat,” kata dia kepada wartawan di rumahnya, Rabu (13/7).
Menurut Seno, di rumah dinas itu, sehari-hari lebih sering terlihat sopir dan orang yang justru tak ia kenal. Seno tidak ingat persis terakhir bertemu dengan Sambo, namun perkiraan beberapa bulan lalu.
Dulu, kata Seno, Sambo kerap nongkrong dan berinteraksi di pos satpam depan rumah terutama saat akhir pekan. Namun, intensitas sosial tersebut menurut dia berkurang sejak Seno mulai menjadi jenderal dan bertugas di Propam Polri.
“Saya dulu sering di pos, apalagi kalau malam Minggu saya itu ada di pos. Saya undanglah kawan-kawan ngobrol itu, termasuk Pak Sambo juga. Tapi setelah jadi Jenderal dan di Propam, mungkin karena kesibukan, enggak pernah lagi ketemu,” kata pensiunan jenderal polisi bintang dua itu.
Seno mengaku juga tak menerima laporan langsung dari kepolisian maupun Sambo soal insiden baku tembak antar ajudannya di rumah pada Jumat (7/7). Dia mengetahui itu dari siaran berita di YouTube.
Hingga kini, Seno mengaku kesal sebab ia seperti tak dianggap sebagai kepala Kompleks. Bahkan, ia juga tak menerima laporan dari satpam sesaat usai kejadian baku tembak di rumah Ferdy yang menewaskan salah satu ajudannya berinisial Brigadir J.
“Nggak ada, belum ada. Bahwa dia datang ke sini datang mengadakan pemeriksaan itu istilahnya kulonuwun enggak ada sama sekali,” katanya.
Sebelumnya, Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi menyebut, rumah yang jadi tempat penembakan Brigadir Yosua oleh Bharada E di Jalan Duren Tiga, Jaksel, adalah rumah singgah sementara bagi anggota keluarga Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo untuk menjalani isolasi mandiri.
“Bahwa rumah tersebut adalah rumah singgah, jadi selama pandemi, rumah tersebut dipakai oleh keluarga tersebut untuk melakukan isolasi mandiri,” kata Budi, Selasa (12/7).