CANALBERITA.COM – Harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) acuan pada pekan ini terpantau kembali ambles setelah pada pekan sebelumnya sempat mencetak kinerja positif.
Sepanjang pekan ini, harga CPO di bursa Malaysia untuk kontrak Maret 2022 ambruk hingga 8,17% secara point-to-point ke level RM 4.408/ton.
Ambruknya harga minyak mentah acuan dunia pada pekan ini juga turut menyeret harga minyak sawit mencatatkan kinerja buruknya lagi.
Pada pekan ini, Harga minyak kontrak Brent ambruk 2,17% dibanding posisi penutupan pekan lalu ke US$ 73,52/barel. Sedangkan untuk minyak kontrak West Texas Intermediate (WTI) merosot 1,13% ke US$ 70,86/barel pekan ini.
Meskipun kembali terkoreksi, tetapi dalam sebulan terakhir, tren penurunan harga CPO mulai melandai parah. Dalam sebulan terakhir, harga komoditas ini ambles 5,65%.
Tetapi, analis komoditas Reuters, Wang Tao memprediksi bahwa harga CPO akan melesat kedepannya. Wang memperkirakan target harga CPO ada di MYR 4.555-4.625/ton.
“Kenaikan harga CPO dipicu oleh gelombang B. Gelombang ini bisa membawa harga menuju MYR 4.676/ton,” sebut Wang dalam riset hariannya Jumat (17/12/2021) lalu.
Sinyal yang terbentuk, lanjut Wang, sudah memberi konfirmasi tren bullish. Tren koreksi sejak harga CPO menyentuh MYR 4.993/ton sudah selesai.
Dalam beberapa hari ke depan, demikian Wang, harga CPO berpeluang menanjak hingga ke MYR 4.773/ton. Secara harian, harga akan bergerak di kisaran MYR 4.587-4.698/ton.
Namun usai fase rebound ini, harga CPO berisiko kembali turun. Ini terlihat dengan pergerakan di lower channel dalam analisis teknikal.
(sumber: cnbcindonesia.com)