Inilah Isi Surat Ratna Sari Dewi untuk Soeharto: “Sebenarnya Tuan Lah yang Mempunyai Semua Rencana dan Melaksanakan Rencana Dewan Jenderal Itu”

CANALBERITA.COM-Tak banyak orang tahu, beginilah isi surat Ratna Sari Dewi untuk Soeharto mengenai perlakuannya pada Soekarno di akhir hayatnya.

Seperti diketahui, Ratna Sari Dewi merupakan istri keenam Soekarno yang berasal dari Jepang dan ternyata cukup berani pada Soeharto.

Ketika kondisi kesehatan Soekarno semakin memburuk sebagai tahanan negara, Ratna Sari Dewi dengan beraninya mengirim surat pada Soeharto untuk meminta keadilan.

Isi surat tersebut ditulis oleh Ratna Sari Dewi dengan cukup berapi-api dan mengkritik Soeharto mengenai perlakuan kejamnya ketika Soekarno dilengserkan dari jabatannya dan menjadi tahanan negara hingga akhir hayatnya.

Lantas bagaimana isi surat tersebut? Dilansir Hops.ID dari YouTube Roudhoh Chanel pada 1 Januari 2024, simak ulasan berikut ini!

Begini isi surat Ratna Sari Dewi untuk Soeharto 

Ketika Ratna berada di Paris Perancis, beliau mendapat informasi kondisi suaminya terus memburuk.

Sehingga pada tanggal 6 April tahun 1970 ia menulis surat terbuka kepada penguasa Orde Baru Soeharto. Begini isi suratnya!

Tuan Presiden Soeharto, bersama ini saya ingin mengingatkan tuan segala sesuatu nampaknya oleh tuan akan dilupakan hal-hal yang akan dikemukakan ini saya anggap sebagai kewajiban bagi saya untuk menjelaskannya secara benar karena justru saya mengikuti peristiwa-peristiwa di Indonesia dari dekat.

Barangkali sementara orang berpendapat akan lebih baik kalau saya diam seribu bahasa seperti Sphinks arca batu di Mesir mengenai hal ini.

Akan tetapi karena saya bertanggung jawab maka saya harus melakukan hal ini walau membawa resiko betapapun besarnya terhadap diri saya.

Ini pun karena makin lama di seluruh dunia maupun di Indonesia sendiri ternyata banyak tersebar cerita-cerita palsu yang disebarkan tentang peristiwa-peristiwa di Indonesia itu sehingga membeberkan keadaan sebenarnya merupakan kewajiban saya.

Karena itulah saya kirimkan surat terbuka ini kepada tuan dalam kedudukan saya sebagai warga negara Indonesia.

Selain itu surat terbuka yang saya kirimkan kepada tuan termasuk segala isinya adalah sepenuhnya tanggung jawab saya dan tidak ada sangkut-pautnya dengan Soekarno presiden Republik Indonesia yang terdahulu.

Begitu Ratna Sari Dewi membuka surat terbukanya, surat ini sangat panjang di bagian lain, Dewi mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan Soeharto pada suaminya itu seperti kudeta terhadap kekuasaan Soekarno.

Bukankah justru sebenarnya tuan lah yang mempunyai semua rencana dan melaksanakan rencana dewan Jenderal itu.

Tuan dapat saja menghancurkan jasmani Bung Karno tapi Tuan tak akan pernah berhasil menghancurkan semangat dan jiwanya dalam membela keadilan dan kebenaran semangat Bung Karno itu tak akan pernah mati.

Ternyata dibalik senyuman tuan itu tuan mempunyai hati yang kejam saya mengenal pepatah Jepang yang berbunyi mencekik seseorang dengan kain sutra.

Saya akan tutup surat ini dengan mengenang kembali kecintaan dan kemesraan saya yang paling dalam terhadap Bung Karno.

Hidup Bung Karno!

Paris tanggal 6 April tahun 1970 

tertanda Ratna Sari Dewi Soekarno.

Begitulah isi surat Ratna Sari Dewi untuk Soeharto yang mengecam tindakannya pada Soekarno sewaktu jadi tahanan.***

Sumber: hops.id