Bentrok Antara Warga Dayak dengan PBS Kelapa Sawit PT HMBP Kembali Pecah, Satu Warga Meninggal Diterjang Timah Panas Aparat

PALANGKA RAYA,CanalBerita-Bentrok antara warga Dayak dengan perusahaan besar swasta  kelapa sawit PT Hamparan Massawit Bangun Persada (HMBP) di Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan, Kabupaten Seruyan kembali pecah pada Sabtu, 7 Oktober 2023.

Dalam peristiwa tersebut, dari video yang beredar di media sosial satu warga Dayak meninggal dunia setelah diterjang timah panas  yang dimuntahkan dari moncong senjata aparat kepolisian dari Satuan Brimob Polda Kalimantan Tengah hingga menembus dada kiri korban.

Selain itu ada sejumlah warga mengalami luka-luka ringan maupun berat. Serta ditangkap oleh aparatkepolisian. ebelum jatuh korban, dalam tayangan video terdengar suara seorang pria yang di duga aparat untuk menembakkan gas air mata.

Penembakan gas air mata terpaksa dilakukan lantaran warga yang membawa senjata tajam sudah tidak bisa diperingatkan lagi.  “Ayo kita bermain-main. Karena rekan-rekan sudah tidak bisa diperingatkan lagi,” teriak oknum aparat tersebut.

Sebelumnya, bentrok pecah terjadi pada tanggal 21 September 2023. Dalam peristiwa tersebut, sejumlah bangunan di kawasan perkebunan  seperti gazebo, perumahan estate, kantor, dan perumahan guru dibakar massa.

Dilansir dari borneonews.co.id, Kabidhumas Polda Kalteng Kombes Pol Erlan Munaji PT dalam keterangan persnya  di PT HMBP  Desa Bangkal Kecamatan Seruyan Kabupaten Seruyan didatangi sejumlah massa yang membawa senjata tajam dan senjata api.

Kejadian tersebut terjadi pada pukul 12.30 WIB tepatnya di Pos 3 dan Pos 5 PT HMBP. Melihat hal tersebut tim gabungan yang terdiri dari anggota Polri dan TNI, mengambil langkah aksi pengamanan.

“Massa ini datang ke Pos 3 dan Pos 5 dengan membawa senjata berupa ketapel, tombak, egrek sawit, Dodos sawit hingga senjata api jenis PVC,” kata Kabidhumas Polda Kalteng Kombes Pol Erlan Munaji dalam rilisnya, Sabtu, 7 Oktober 2023.

Lanjutnya, dalam upaya pengamanan, tim gabungan melakukan berbagai upaya mulai lisan, imbauan, gas air mata, peluru hampa, hingga peluru karet, karena massa terus melakukan penyerangan kepada petugas pengamanan.

Sambungnya, pada pukul 14.30 WIB massa membubarkan diri dan para petugas pengamanan kembali ke pos – pos penjagaannya yang berada di sekitar PT HMBP. Dalam kejadian tersebut setidaknya ada 20 orang yang ditahan oleh tim gabungan.

“Untuk informasi lebih lanjut mengenai korban luka – luka maupun lainnya akan kita informasikan lebih lanjut, karena saat ini tim masih mengumpulkan informasi di Tempat Kejadian Perkara (TKP),” katanya.

Dalam melakukan aksi pengamanan, imbuh dia, anggota tim gabungan pengamanan tidak dibekali senjata tajam maupun peluru tajam. “Akan tetapi dibekali gas air mata, peluru hampa dan peluru karet,” tegasnya.

penulis: cnb
editor : alfrid u gara