Sengketa Lahan, Panglima Bakormad Nasional: Percayakan ke Penagak Hukum

PALANGKA RAYA,CanalBerita-Cornelis Nalau Anton adalah salah satu tokoh Dayak Kalimantan Tengah merasa prihatin dan menyayangkan peristiwa berdarah yang terjadi di  Pelantaran, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Panglima Badan Komando Laskar Masyarakat Adat Dayak atau BAKORMAD Nasional yang merupakan pasukan pengawal Majelis Adat Dayak Nasional atau MADN tersebut mengimbau agar semua pihak dapat menahan diri dan hal tersebut dapat menjadi pembelajaran agar tidak terulang kembali.

Cornelis menilai, peristiwa yang terjadi karena kedua belah pihak tidak menghormati proses hukum.  Oleh karena itu ia meminta kepada aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus dan mengungkap aktor di balik peristiwa berdarah tersebut.

“Sebagai orang Dayak saya sungguh prihatin. Kepada semua pihak agar dapat menahan diri, hormati proses hukum yang sedang berjalan di pengadilan,” tegas Panglima BAKORMAD Nasional, Cornelis Nalau Anton, pada Selasa 12 September 2023.

Sementara itu, Sekjen BAKORMAD Nasional yang juga Wasekjen LBH MADN, Letambunan Abel perpendapat, kedua belah pihak yang bersengketa dapat dikenakan sangsi adat bahkan sangsi berat dengan diusir dari tanah Dayak Kalimantan Tengah.

“Akibat sengketa lahan antara Alpin Laurance dengan Hok Kim alias Acen  ini, telah mengorbankan masyarakat sesama anak Dayak. Bahkan korbannya ada yang meninggal dunia. Jadi kedua belah pihak yang bersengka ini dapat di sangsi adat,” tegas Letambunan.

penulis: cnb
editor: alfrid u gara