Palangka Raya Alami Deflasi Sebesar 0,07 Persen

PALANGKA RAYA, Canal Berita-Badan Pusat Stastik atau BPS Provinsi Kalimantan Tengah merilis, pada Oktober 2022 berdasarkan dua kota acuan, Palangka Raya dan Sampit terjadi deflasi di Kalimantan Tengah sebesar 0,04 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,18. Dari 90 kota IHK, 29 kota mengalami inflasi dan 61 kota mengalami deflasi.

“Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 0,76 persen dengan IHK sebesar 114,84 dan deflasi tertinggi di Gunungsitoli sebesar 1,48 persen dengan IHK sebesar 113,05,” sebagaimana dilansir  dari laman BPS Provinsi Kalimantan Tengah.

Menurut BPS, deflasi gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit pada Oktober 2022 terjadi karena adanya penurunan indeks kelompok transportasi (0,55 persen), kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,24 persen), kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,08 persen), kelompok makanan, minuman dan tembakau (0,07 persen) dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,03 persen).

“Inflasi tahun kalender (Oktober 2022 terhadap Desember 2021) untuk gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit tercatat sebesar 5,89 persen dan inflasi tahun ke tahun (Oktober 2022 terhadap Oktober 2021) sebesar 7,10 persen,” jelas BPS.

Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada Oktober 2022 antara lain beras, kacang panjang, rokok kretek, daging ayam ras, kangkung, pisang, mie, bensin, ketimun, dan semangka.

“Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi pada Oktober 2022 antara lain angkutan udara, bawang merah, minyak goreng, cabai rawit, ikan tongol/ikan ambuambu, telur ayam ras, emas perhiasan, tomat, cabai merah, dan telepon seluler,” rinci BPS.

(RedCNB)