Wamen BUMN Sebut Bergabungnya EMI ke PLN Percepat Ekonomi Hijau

canalberita.com — Masuknya PT Energy Management Indonesia (Persero) atau EMI ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN akan memperkuat transformasi energi bersih sekaligus mengakselerasi ekonomi hijau Indonesia menuju target carbon neutral 2060. Sebagai bentuk dukungan atas target pemerintah tersebut, PLN menargetkan dekarbonisasi sebesar 117 juta ton CO2 sampai 2025.

Wakil Menteri BUMN I Pahala N. Mansury optimistis bergabungnya PT EMI sebagai bagian PLN akan memberikan dampak positif, khususnya terkait upaya percepatan dekarbonisasi. “Kehadiran PT EMI akan mendukung percepatan dekarbonisasi,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya Selasa (2/11/2021).

Dia mengatakan komitmen menghadirkan ekonomi hijau diharapkan dapat mengakselerasi kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat sekaligus mengurangi risiko kerusakan lingkungan secara signifikan.

Untuk Menuju ekonomi hijau, lanjut Pahala, PLN menyiapkan setiap proyek-proyek pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT). Adapun bergabungnya PT EMI sebagai anak usaha PLN maka ada empat sasaran utama. Pertama, sinergi internal antara PT Energi Management Indonesia dengan PLN. Kedua, peningkatan kapasitas dan kapabilitas dalam penyediaan layanan.

Ketiga, ekspansi bisnis konservasi ke pasar eksternal. Keempat, penciptaan nilai di keseluruhan ekosistem energi nasional. “Diharapkan, kehadiran PT EMI bisa membantu PLN dalam mengarahkan para pelanggannya untuk lebih efisien dalam menggunakan yang lebih bersih dan hijau,” tambahnya.

Selain mendukung target dekarbonisasi sebesar 117 juta ton CO2 sampai 2025, kehadiran PT EMI juga akan berkontribusi melakukan dekarbonisasi sebesar 3,29 juta ton CO2 melalui proyek PLN. Tak hanya itu, EMI juga akan berperan dalam dekarboksilasi 4,19 juta ton CO2 di luar PLN.

Terpisah, Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan bergabungnya PT EMI sebagai bagian PLN merupakan langkah tepat. “Penggabungan ini juga diharapkan bisa membuat efisiensi kedua perusahaan. Hal ini bisa terjadi dikarenakan bisnis EMI dan PLN bersinggungan dan mempunyai keterkaitan satu dengan yang lain,” ujarnya.

Menurut Mamit, melalui penggabungan ini, rencana kerja antara PT EMI dan PLN bisa dilakukan sesuai dengan tujuan bersama. Sebagai perusahaan jasa energi (energy service company/ESCo), maka target pemerintah untuk mencapai net zero emission di 2060 bisa terlaksana. Apalagi, rencana dalam RUPTL 2021-2030 yang mana porsi pembangkit EBT sebesar 51,6%bisa tercapai dengan penggabungan ini.

 

berita satu