Wakapolri Sebut Penyebaran Covid-19 di Riau Tertinggi di Luar Pulau Jawa dan Bali

canalberita.com — Wakil Kepolisian Negara RI (Wakapolri), Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, menyatakan jika Provinsi Riau termasuk yang tertinggi angka penyebaran covid-19, di luar Jawa dan Bali. Hal itu disampaikannya saat berkunjung ke Vaksinasi Center RS Bhayangkara Polda Riau, di Kota Pekanbaru, Selasa (10/8/2021).

“Kita menyadari sampai dengan hari ini, Riau cukup tinggi angka penyebaran covid-19. Termasuk yang tertinggi di luar Jawa dan Bali,” kata Komjen Gatot.

“Di Sumatera itu yang tinggi Sumut, Sumbar dan Riau,” imbuh Jenderal bintang tiga itu lagi.

Ia menuturkan, kedatangannya ke Bumi Lancang Kuning, juga untuk meninjau pelaksanaan PPKM Level 4. Dimana selain Pekanbaru, Dumai, Rohul dan Siak juga menerapkan hal yang sama.

Ia ingin memastikan, implementasi PPKM Level 4 di empat kabupaten/kota tersebut, berjalan sebagaimana mestinya. Sesuai dengan arahan Presiden, termasuk Kapolri.

Wakapolri juga menekankan pentingnya percepatan vaksinasi bagi seluruh masyarakat di Bumi Lancang Kuning.

“Ini harus kita tekan, kita putus mata rantai penyebaran covid-19. Sehingga keselamatan masyarakat terjaga, kalau keselamatan masyarakat sudah terjaga, ekonomi akan bangkit,” ucap Komjen Gatot.

Dipaparkannya, sejumlah langkah penanganan lanjutan covid-19, sudah disusun oleh jajaran Forkopimda Pemprov Riau dan juga Pemko Pekanbaru. Langkah ini diambil seusai dilakukan evaluasi bersama.

“Seperti pembatasan-pembatasan sosial yang kita evaluasi, sampai mana dilaksanakan. Termasuk percepatan vaksinasi. Dan juga masyarakat yang masih isolasi mandiri di rumah, diajak dan diimbau melaksanakan isolasi terpusat di tempat yang sudah disiapkan pemerintah,” urainya.

Karena menurut Komjen Gatot, banyak masyarakat yang melaksanakan isolasi mandiri di rumah yang tidak sesuai dengan standar.

Ditakutkan pula dapat menularkan kepada yang lain, hingga berpotensi menimbulkan klaster keluarga atau klaster lingkungan tempat tinggal.

“Kalau dirawat di tempat isolasi terpusat, di sana ada dokter, ada obat, interaksinya dijaga oleh tim medis yang merawat sehingga (penyebaran covid) ini bisa kita tekan,” tutur Wakapolri lagi.

Ia menambahkan, dalam penanganan pandemi ini, perlu sinergitas seluruh elemen masyarakat.

“Kalau masih ada yang tidak percaya covid diberikan edukasi, jika masih ada yang takut vaksin karena berita hoax, kita berikan edukasi. Itu yang kita lakukan secara terus menerus,” tandasnya.(tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)

(Sumber: Tribun)