Pasukan Israel Siaga Tempur Serbu Jalur Gaza
TEL AVIV,CanalBerita-Pasukan Israel dilaporkan terus bersiaga dan siap tempur melawan Hamas di Jalur Gaza dalam beberapa waktu mendatang.
Sejak Sabtu (14/10), pihak militer Israel (Israel Defense Forces/IDF) terus mengingatkan lebih dari 1,1 juta penduduk kota Gaza di sebelah utara untuk segera mengungsi ke daerah selatan.
IDF menyatakan bahwa warga Kota Gaza harus segera meninggalkan wilayah tersebut, yang telah diultimatum selama 6 jam sejak Sabtu (14/10).
Namun menurut laporan AFP, seorang juru bicara IDF mengatakan pada Sabtu (14/10) waktu AS bahwa warga kota Gaza masih memiliki waktu untuk segera pergi.
IDF menuding Hamas telah menghalang-halangi warga Gaza untuk pergi dan menggunakan jutaan warga sipil tersebut sebagai “tameng manusia” agar tidak diserang oleh IDF.
Imbas belum meratanya proses evakuasi warga sipil Palestina di wilayah Gaza, IDF menyatakan bahwa invasi darat menuju Jalur Gaza tidak akan dilakukan oleh IDF pada Minggu (15/10).
Menurut laporan Al Jazeera pada Minggu (15/10), IDF kini telah mengumpulkan pasukan mereka di berbagai kota di sepanjang perbatasan Israel-Palestina.
Ribuan tank hingga peralatan militer kelas berat sedang dipindahkan ke garda terdepan. Al Jazeera melaporkan, serangan skala besar ke Gaza dapat segera dimulai dalam beberapa hari ke depan.
Juru bicara IDF Letkol Jonathan Conricus mengatakan, pihak IDF tidak akan mengubah rencana mereka untuk melancarkan operasi militer besar-besaran ke wilayah Gaza untuk menyerang pihak Hamas.
Namun, Cornicus memastikan bahwa penyerangan tersebut tidak akan dilakukan hingga seluruh warga sipil Gaza telah meninggalkan pusat konsentrasi konflik.
“Hal yang penting untuk difokuskan di sini adalah kami akan memulai operasi militer signifikan hanya setelah kami melihat bahwa warga sipil telah meninggalkan wilayah ini,” kata Letnan Kolonel Jonathan Conricus, seperti diberitakan oleh CNN, Minggu (15/10).
Cornicus menyatakan, pihak IDF telah memberikan waktu lebih dari cukup untuk pemberlakuan proses evakuasi itu. Meski begitu, tak seluruh warga Gaza segera berpindah ke selatan.
Oleh karena itu, ia meminta setiap warga sipil Gaza mengindahkan perintah IDF agar tidak menjadi korban peperangan antara Israel melawan Hamas.
“Orang-orang di Gaza tahu bahwa kami sudah sangat, sangat murah hati dengan waktu. Kami telah memberikan peringatan yang cukup, lebih dari 25 jam. Saya tidak bisa lagi cukup menekankan untuk mengatakan bahwa sekarang adalah saatnya bagi warga Gaza untuk pergi,” tegas Cornicus.
Menurut Cornicus, saat ini wilayah Jalur Gaza sudah dipenuhi oleh “ratusan ribu unit cadangan Israel” yang sudah bersiaga untuk menjalankan berbagai misi dan operasi.
“Tantangan dan misi kami adalah memiliki lebih dari 360.000 pasukan cadangan ini, baik di selatan maupun di utara,” jelas Cornicus.
“Kami menyiapkan mereka untuk menjalankan misi, dipersenjatai, diberikan tugas dan siap bertugas untuk setiap perintah apa pun di masa depan,” tambahnya.
Mengutip dari CNN, militer Israel menyatakan telah mempersiapkan Fase Lanjutan ke Gaza usai ultimatum 6 jam mengungsi selesai. Serangan fase lanjutan itu adalah gempuran dari seluruh front–udara, laut, dan darat–dengan operasi di darat secara signifikan untuk ‘memburu’ milisi Hamas di Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pun sudah mengunjungi prajuritnya yang berada di luar Jalur Gaza dan menegaskan untuk mempersiapkan, “fase selanjutnya.”
Dalam pernyataannya, militer Israel menegaskan telah merencanakan operasi yang lebih luas ke Gaza untuk ‘memburu’ milisi Hamas.
Berbagai batalyon dan pasukan militer dikerahkan di seluruh Israel sebagai persiapan untuk meningkatkan tingkat kesiapan dan persiapan untuk tahap perang selanjutnya, terutama operasi darat besar-besaran,” demikian pernyataan IDF seperti dikutip dari Aljazeera.
Namun, merespons ancaman IDF, pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, menyatakan rakyat Palestina baik di Tepi Barat maupun di Gaza tidak akan meninggalkan tempat mereka.
“Keputusan kami adalah tetap di dalam tanah air kami,” kata Haniyeh yang juga merujuk ke Mesir didorong jadi tujuan mengungsi warga Palestina seperti dikutip dari Reuters, Minggu (15/10) dini hari WIB.
Perang Israel dan Palestina telah berlangsung sepekan terakhir. IDF membombardir Gaza setelah milisi Hamas melakukan manuver ke dalam wilayah Israel sebelumnya.
Sumber: cnnindonesia