Harga CPO Melonjak, Emiten Sawit Ini Genjot Produksi hingga 520 Ribu Ton

CanalBerita,Jakarta -PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) menargetkan produksi minyak sawit mentah (crude palm olil/CPO) pada 2021 sebanyak 520 ribu ton. Target produksi CPO ini diestimasikan naik 10% hingga 15% dibandingkan proyeksi produksi CPO SSMS di tahun 2020.

Proyeksi produksi CPO itu seiring dengan upaya SSMS memacu hilirisasi CPO berupa produk RBDPO (refined, bleached, and deodorized palm oil) dan produk-produk turunan lainnya yang dilakukan bertahap. Peningkatan hilirisasi produk CPO itu bertautan dengan proses akuisisi saham PT Citra Borneo Utama, produsen pengolahan CPO menjadi produk-produk hilir, oleh SSMS telah dilakukan di Desember 2020.

Swasti Kartikaningtyas, Sekretaris Perusahaan Sawit Sumbermas Sarana, mengatakan perseroan menggencarkan optimalisasi dan konsistensi dalam melaksanakan perawatan dan juga pemupukan tanaman di perkebunan kelapa sawit.

“Tentunya, semua kegiatan operasional SSMS dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Selain itu optimalisasi CPO juga dengan membeli buah kelapa sawit dari pihak ketiga,” ujar Swasti dikutip Minggu (14/3/2021).

Utilitas produksi pabrik penyulingan kelapa sawit diupayakan SSMS mencapai 100% dari sebelumnya sebesar 70% dari total kapasitas produksi sebanyak 2.500 ton per hari.

Swasti menyampaikan tren kenaikan harga CPO global merupakan momentum yang tepat untuk melipatgandakan produksi CPO di tahun ini. “Kami memproyeksikan produksi CPO perseroan dalam jangka panjang itu akan terus meningkat seiring dengan profil usia perkebunan yang masih berada pada usia produksi yang prima,” tuturnya.

SSMS memproduksi CPO dan produk turunannya berbasis prinsip Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 44 tahun 2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia. Dengan demikian, SSMS mengantongi sertifikasi keberlanjutan produk sawit Indonesia dan turunannya, konsumen produk sawit Indonesia dan turunannya akan mendapatkan jaminan produk yang lestari berkelanjutan (sustainable), berwawasan lingkungan (pro environment), dan mampu telusur asal muasalnya (traceability).

“CPO dan produk turunan yang diproduksi SSMS sesuai dengan praktik terbaik (best practices) seperti yang diamanatkan ISPO sehingga daya saing produk sawit dan turunannya di pasar domestik dan ekspor kina meningkat karena kami memenuhi aspek yang diminta konsumen yakni aspek keberlanjutan (sustainability),” tutupnya.

Sumber: detik.com

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *