canalberita.com — Seorang perempuan penyiar berita di Meksiko diancam bunuh oleh kartel narkoba terbesar negara itu terkait pemberitaan. Mereka kecewa dengan pemberitaan yang dibawakan Azucena Uresti soal kartel Generasi Baru Jalisco karena dinilai tak berimbang. Kartel Generasi Baru Jalisco dalam rekaman video yang di-posting di media sosial menyatakan, pemberitaan Uresti bias dan terkesan mendukung kelompok bersenjata lain yang menentang geng tersebut.
Seseorang bertopeng dalam video, menyebut dirinya mewakili pemimpin kartel Ruben Oseguera Cervantes alias El Mancho, mengatakan ancaman ini disampaikan bukan untuk melawan pekerjaan jurnalis, namun semata-mata masalah pribadi.
“Saya tidak menentang kebebasan berekspresi, tapi menentang siapa pun yang menyerang saya secara langsung,” kata orang bertopeng tersebut, seperti dilaporkan kembali The Sun.
Dia menambahkan, Uresti harus bertanggung jawab atas pemberitaan itu.
Menurut juru bicara, kartelnya bukan penagih utang atau pemeras, juga bukan penculik. Sebaliknya, mereka menuduh petugas keamanan yang main hakim sendiri, termasuk menculik dan memeras. Uresti mengangkat pemberitaan soal munculnya kelompok-kelompok bersenjata di masyarakat yang bertujuan membela diri dari para kartel narkoba.
Sementara itu setelah menerima ancaman bunuh, Uresti justru mengunggah foto cantik di akun Instagram, sambil tersenyum di meja dan siap bekerja kembali.
“Pagi ini, sebuah kelompok kriminal diduga mengeluarkan ancaman terhadap beberapa media dan saya terkait tugas jurnalistik yang kami lakukan di Michoacan,” kata Uresti, dalam siarannya di televisi, Senin (9/8/2021).
Keesokan hari, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menegaskan Uresti dan semua warga Meksiko akan dilindungi dari ancaman para kartel.
“Ini tanggung jawab kami sehingga mereka tidak diintimidasi atau diancam oleh siapa pun,” kata Lopez Obrador. Kasus pembunuhan jurnalis di Meksiko mengkhawatirkan.
Pada September 2020, jurnalis Julio Valdivia (44) yang melaporkan kriminalitas di Provinsi Veracruz dibunuh dan dipenggal kepalanya di pinggir rel kereta api. Laporan Committee to Protect Journalists (CPJ) mengungkap, Meksiko merupakan negara paling mematikan bagi pekerja media pada 2020. Hampir sepertiga dari semua jurnalis yang terbunuh di seluruh dunia sepanjang 2020 terjadi di Meksiko.
(Sumber: INews)
Tinggalkan Balasan