Harga Minyak Sawit di Bursa Malaysia Naik 3%, Disokong Kenaikan Harga Soyabean

JAKARTA, canalberita.comHarga minyak sawit di Bursa Berjangka Malaysia tercatat naik pada Kamis (11/8/2022), didukung oleh kenakan harga minyak nabati lainnya, serta dalam data ekspor CPO dan  produk minyak sawit melonjak dalam 10 hari pertama bulan ini.

Kontrak minyak sawit acuan FCPOc3 untuk pengiriman Oktober di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik sebanyak 3,1% menjadi RM 4.237 (US$ 953,42) per ton pada awal perdagangan.

Dilansir Reuters, ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk periode 1-10 Agustus naik sekitar 10% bulanan, seperti dalam laporan Surveyor Kargo, pada Rabu (10/8/2022).

Lantas, stok minyak sawit Malaysia akhir Juli mencapai puncak dalam delapan bulan didukung oleh peningkatan produksi dan impor yang melonjak, sesuai lapaoran Dewan Minyak Sawit Malaysia Rabu.

Sementara dalam laporan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) diterima InfoSAWIT, Kamis, paska dicabutnya kebijakan pelarangan ekspor yang efektif diterapkan 23 Mei 2022 lalu telah berdampak pada ekspor bulan Juni tercatat naik mencapai 2.334 ribu ton atau 3,4 kali lebih tinggi dari ekspor bulan Mei sebesar 678 ribu ton.

Kontrak soyoil teraktif Dalian DBYv1 naik 0,38%, sementara kontrak minyak sawit DCPcv1 naik 1,30%. Harga kedelai di Chicago Board of Trade BOc2 turun 0,68%.

Minyak sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lain karena mereka bersaing untuk memperoleh bagian di pasar minyak nabati global.

Analis Teknis Reuters, Wang Tao mencatat, harga minyak sawit diperkirakan akan berada di RM 4.269 ringgit per ton, dengan potensi kenaikan hingga ke RM 4.452  per ton.