Stok Minyak Sawit Malaysia Juni 2022 Melonjak 8,76%

KUALA LUMPUR, canalberitaa.com – Stok minyak sawit Malaysia pada akhir Juni 2022 tercatat naik ke level tertinggi dalam tujuh bulan akibat mulai dilakukannya kembali ekspor minyak sawit yang dilakukan pemerintah Indonesia.

Persediaan minyak sawit di Malaysia, produsen terbesar kedua di dunia, naik 8,76% dari bulan sebelumnya menjadi 1,66 juta ton, menjadi yang tertinggi semenjak November 2021, menurut catatan Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB).

Produksi minyak sawit mentah naik 5,76% dari Mei menjadi 1,55 juta ton, dan menjadi yang tertingi selama tujuh bulan terakhir.

Namun, kenaikan produksi lebih kecil dari yang diharapkan, akibat adaya gangguan pasokan terus menerus di sebagian besar perkebunan di Malaysia lantaran kekurangan tenaga kerja, kata seorang pedagang yang berbasis di Kuala Lumpur, seperti dlansir Reuters.

Ekspor anjlok 13,26% menjadi 1,19 juta ton setelah Indonesia membatalkan larangan ekspor jangka pendek pada Mei dan malah memberlakukan serangkaian aturan untuk mendorong pengiriman ke luar negeri.

Sementara itu Pemerintah Indonesia berencana akan meningkatkan campuran kandungan bahan bakar berbasis minyak sawit ,biodiesel, ke bahan bakar jenis solar sebanyak 35%, yang dikenal sebagai B35 dari sebelumnya hanya mencapai 30%, yang akan efektif mulai 20 Juli 2022.

Termasuk adanya pertimbangan dalam  pemotongan pungutan ekspor untuk memacu ekspor dan mengurangi persediaan yang tinggi.

Diungkapkan Kepala Penelitian Perkebunan di CGS-CIMB Research, Ivy Ng, kebijakan biodiesel (B35) akan membantu meningkatkan penggunaan minyak sawit domestik, mengurangi stok dan meningkatkan sentimen harga domestik, ungkapnya dalam sebuah lapran baru-baru  ini.

Namun, kebijakan tersebut akan membutuhkan waktu untuk menurunkan persediaan secara efektif lantaran tingkat penyerapan tambahan minyak sawit mentah diperkirakan hanya mencapai 134.000 ton per bulan.

Sumber: infosawit.com