Harga Sembako Berlompatan, Ini Aksi BUMN Pangan yang Baru!

CANALBERITA.COM – Holding BUMN pangan, ID Food bakal menyalurkan produksi minyak sawit atau minyak goreng PT Perkebunan Nusantara III (Holding Perkebunan). Hal itu disampaikan Direktur Utama Holding BUMN pangan, PT RNI (Persero) Arief Prasteyo Adi saat RDP dengan Komisi IV DPR bersama Perum Bulog di Jakarta, Senin (17/1/2022).

“Khusus minyak goreng, kami sedang berkoordinasi dengan PTPN III agar seperempat produksi mereka disalurkan melalui ID Food,” kata Arief.

Diakui Arief, stok pangan gabungan BUMN klaster pangan itu masih sedikit. Per Minggu-II Januari 2022, data stok pangan ID Food untuk minyak goreng adalah 1.106 kiloliter, beras hanya 925 ton, dan jagung 19.794 ton.

“Yang menjadi concern kita terakhir adalah stok gula. Stok kita langsung didistribusikan ke masyarakat dan sedang menunggu penyediaan 5 bulan ke depan. Stok gula kami saat ini 19.794 ton, produksi kami rata-rata tahun lalu adalah 280 ribu ton,” ujar dia.

Menurut dia, ID Food melakukan stok berdasarkan penjualan, tanpa stok massive untuk didistribusikan.

“RNI dan klaster pangan saat ini melakukan stok berdasarkan penjualan,” kata Arief.

Terkait peran ID Food, terkait stabilisasi dan pasokan harga adalah tugas Perum Bulog, sedangkan komersialnya oleh holding BUMN pangan tersebut.

“Sebenarnya, soal BUMN klaster pangan ini kan sudah ada dari awal. Jadi, bukan hal baru. Tapi, pak Menteri BUMN memerintahkan kita menyederhanakan dari proses dari hulu sampai hilir. Jadi, tidak ada yang baru. Hanya dikoordinasikan dalam satu holding. Menteri BUMN memerintah downsizing, refocusing bisnis, dan membangun ekosistem,” kata Arief. 

Dalam kesimpulan rapat dengar pendapat (RDP) tersebut, Komisi IV meminta ID melakukan perbaikan sistem secara berkala.

“Komisi IV DPR RI meminta ID Food secara berkala memperbarui dan memperbaiki sistem informasi mengenai data pangan seluruh anak perusahaan yang terinntegrasi dan mudah diakses masyarakt,” kata Ketua Komisi IV DPR RI Sudin membacakan kesimpulan RDP.

Sebelumnya, PTPN III juga tengah menyiapkan minyak goreng murah sebanyak 750.000 liter per bulan. Minyak goreng murah tersebut bakal didistribusikan untuk operasi pasar yang akan berlangsung hingga Mei 2022 mendatang. Volume minyak goreng murah yang disiapkan tersebut setara dengan seperempat dari total kapasitas produksi minyak goreng PTPN Group. Sementara itu, anak usaha PTPN III, PT Industri Nabati Lestari (INL), bakal memproduksi minyak goreng kemasan sederhana. 

(sumber: cnbcindonesia.com)