CANALBERITA.COM – Indonesia dan Malaysia sepakat untuk membahas kesepakatan Pengaturan Koridor Perjalanan (Travel Corridor Arrangement/TCA) bagi para pebisnis esensial kedua negara. Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi mengatakan bahwa langkah ini didorong untuk mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi bagi Indonesia dan Malaysia.

“Untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi kedua negara, kita memandang pentingnya memfasilitasi mobilitas pelaku bisnis dengan aman,” kata Menlu RI dalam keterangan pers usai pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Malaysia Dato Saifuddin Abdullah, Senin (18/10/2021).

Menlu Retno mengatakan pembahasan mengenai TCA ini akan menjadi salah satu persiapan untuk kunjungan Perdana Menteri Malaysia ke Indonesia.

Terkait wacana mengenai pembukaan TCA ini, Malaysia berencana melakukannya secara bertahap, diawali dengan sektor pemerintahan dan perniagaan, kemudian dilanjutkan dengan ‘travel point to point’, dan secara perlahan dibuka kembali seperti sebelumnya dengan tetap memperhatikan aturan kesehatan, seperti vaksinasi dan protokol kesehatan.

Langkah-langkah ini diharapkan bisa disetujui di kemudian hari secara detail bersama Indonesia.

Menlu Malaysia berharap dengan wacana ini bisa menjadi salah satu langkah pemulihan ekonomi kedua negara.

“Mudah-mudahan dalam new normal tetapi membuka peluang perniagaan dan diikuti oleh sektor-sektor lain seperti pendidikan, pariwisata, dan sebagainya.” Katanya.

Saifuddin juga mengharapkan ke depannya pembahasan ini bukan hanya menjadi kesepakatan antara Indonesia dan Malaysia saja, tetapi juga bisa diterapkan dalam wilayah yang lebih luas, yaitu kawasan ASEAN.

Kerangka TCA ini juga melengkapi implementasi dari Kerangka Pengaturan Koridor Perjalanan ASEAN (ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework/ATCAF) yang akan segera dijalankan.

Pertemuan kedua menlu kali ini membahas beberapa isu termasuk kolaborasi Indonesia dan Malaysia untuk mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi, hingga isu kawasan terkait perkembangan situasi di Myanmar dan Afghanistan.

(sumber: okezone.com)